JAKARTA(BangsaOnline) Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo khawatir target pertumbuhan ekonomi Jokowi-Jusuf Kalla tidak akan tercapai di 2015. Target 7 persen dinilai cukup berat karena banyaknya pekerjaan rumah yang harus dilakukan.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Meski demikian Agus menyebut akan mendukung penuh target presiden baru. "Kami dari BI melihat sesuatu kita akan dukung. Kalau seandainya 7 persen ini memerlukan perhatian sangat besar reformasi struktural," ucap Agus di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (1/10).
Pemerintahan Jokowi-JK bakal menghadapi pelbagai tantangan. Salah satunya menjaga inflasi tetap rendah. Kemudian menjaga transaksi berjalan agar tidak terus defisit.
"Transaksi berjalan 10 kuartal ke belakang selalu defisit. Selanjutnya bagaimana menjaga risiko utang luar negeri Indonesia," tegasnya.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Bukan hanya itu, tantangan selanjutnya juga datang dari perekonomian global. Pertama adalah rencana normalisasi atau pencabutan stimulus fiskal Amerika. Kedua adalah pelemahan ekonomi China.
"Pertumbuhan Indonesia cuma 5 persen dalam 10 tahun terakhir. Inflasi 10 tahun lalu 6-8 persen. Sekarang sudah 4-5 persen. Inflasi Agustus tahunan kembali ke normal. Ini harus dijaga dan kita harapkan pertumbuhan 7 persen didukung pengelolaan transaksi berjalan sehingga defisit bisa 2 persen dan inflasi 3,5 persen," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News