TUBAN,BANGSAONLINE.com - Nasib apes menimpa Warmini (50), seorang petani asal Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Saat mencari sisa-sisa hasil panen (Ngangsak) di sawah, ia tersambar petir di siang bolong, Minggu (24/2).
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sebelum meninggal korban bersama Mashuri, adik kandungnya. Di saat suara petir menggelegar adik kandungnya sempat mengajak pulang. Namun, ajakan ditolak dan menyuruh Mashuri pulang duluan.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
"Tadinya hujan deras mulai turun, suara petir mulai, Mbak (korban) sudah saya ajak pulang, tapi saya disuruh pulang duluan,'' ungkap Mashuri.
Setelah Mashuri hendak pulang, tiba-tiba muncul kilatan dan terdengar suara petir menggelegar berdekatan dengan tempat korban mencari sisa-sisa hasil panen atau ngangsak tadi.
"Karena khawatir, saya kemudian kembali ke lokasi Ngangsak untuk menengok dan menjemput Mbak. sesampai di sana Mbak sudah tergeletak tak bernyawa," pungkasnya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Sementara itu, korban dibawa pulang oleh warga sekitar untuk dibawa ke rumah duka. (ahm/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News