Di Garut dan Pangandaran, Kiai Asep Ingatkan Bahaya Wahabi Berkuasa Jika Jokowi Kalah

Di Garut dan Pangandaran, Kiai Asep Ingatkan Bahaya Wahabi Berkuasa Jika Jokowi Kalah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memberikan taushiyah politik di Garut Jawa Barat, Selasa (25/2/2019). Foto: bangsaonline.com

GARUT, BANGSAONLINE.com - Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) memenuhi halaman Pondok Pesantren Salaman Fauzan 3 Sukaresmi Garut Jawa Barat, Selasa (25/2/2019). Warga NU yang terdiri dari pengurus NU, Muslimat NU dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu menghadiri acara Silaturahim Jaringan Kiai-Santri Nasional () dan Pengurus Nahdlatul Ulama Se-Kabupaten Garut Jawa Barat.

Hadir pada acara yang berlangsung mulai pagi hari itu Ketua Dewan Penasehat Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Ketua Umum KH Muhammad Roziqi.

Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong

(Ketua Umum KH Muhammad Roziqi. foto: bangsaonline.com)

Kiai Asep selain menyampaikan taushiyah politik juga memimpin doa. "Jika dulu di sini (Garut) Pak hanya dapat 29 persen, kita balik, Pak menang 70 persen bahkan 80 persen," kata Kiai Asep Saifuddin Chalim yang spontan diamini ribuan warga NU yang hadir.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

Menurut Kiai Asep, warga NU harus memilih karena ditinjau dari segi apapun presiden RI itu lebih baik. "Salatnya baik, zakatnya baik," kata Kiai Asep sembari memberikan testimoni bahwa ia menyaksikan sendiri saat salat di tempat tawaf Makah. 

"Pak tiap tahun juga mengumumkan zakat hartanya," katanya. Bahkan , tutur Kiai Asep, juga puasa Senin-Kamis. "Jadi warga NU harus memilih calon presiden yang salat, jangan pilih calon presiden yang tidak salat," tegasnya yang disambut tepuk tangan.

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

(Warga NU membludak mendenganrkan ceramah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim di Garut Jawa Barat, Selasa (25/2/2019)

Menurut Kiai Asep, dalam al-Quran disebutkan bahwa seorang pemimpin harus menegakkan salat dan menunaikan zakat. “Sungguh pemimpin itu Allah dan Rasulullah dan orang beriman yang menegakkan salat dan menunaikan zakat serta taat beribadah,” tegas Kiai Asep mengutip arti ayat al-Quran.

Ia juga mengklarifikasi tentang tudingan negatif terhadap terkait pihak asing. Ia membantah pro asing. Justru, kata Kiai Asep, presiden-presiden sebelumnya yang menjual aset bangsa ke asing. "Kalau presiden-presiden sebelumnya menjual aset negara ke asing, sedang Pak mengembalikan aset negara yang dikuasai asing ke pangkuan ibu pertiwi," ungkapnya.

Baca Juga: Targetkan Suara 72 Persen, ​JKSN Lumajang Deklarasi Siap Menangkan Khofifah-Emil

Ia mencontohkan freeport yang dalam pemerintahan presiden sebelumnya, saham bangsa Indonesia hanya dapat 9 persen. Tapi pada era bangsa Indonesia dapat 51 persen. Begitu juga blok mahakam dan rokan yang didalamnya banyak sumur minyak dan gas.

Kiai Asep juga menjelaskan bahwa sukses membangun infrastruktur terutama jalan tol. "Ada yang bilang rakyat tak butuh aspal. Itu keliru. Karena untuk memajukan ekonomi bangsa kita harus membangun infrastruktur. La yatimmul wajib illa bihi fahuwa wajib," kata Kiai Asep.

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu juga mengatakan bahwa adalah presiden yang bisa dititipi paham Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja). Bahkan Presiden telah menetapkan Hari Santri Nasional. Karena itu warga NU harus memenangkan .

Baca Juga: Khofifah Suka Riyadhah, Juara Pidato Sejak Sekolah, Santri Kesayangan Kiai Wahab Turcham

"Kalau Pak kalah, wanau'dzubillah, Ahlussunnah waljama'ah akan tergerus karena yang berkuasa adalah Wahabi," katanya. 

Kiai Asep juga mengingatkan warga NU tentang banyaknya hoax yang menimpa . Menurut dia, kini muncul hoax lagi. "Ada informasi, nanti tiga bulan setelah Pak menang Pak Ma'ruf Amin akan diganti oleh Ahok. Ini jelas hoax. Kok begitu bodohnya informasi ini," katanya.

Kiai Asep mengaku akan terus berjuang untuk memenangkan dengan berbagai upaya, termasuk mengorbankan hartanya. Ia juga akan terus mendatangi wilayah-wilayah Jawa Barat yang dianggap suara masih rawan.

Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran

"Saya akan menyisir ke beberapa wilayah di Jawa Barat untuk kemenangan Pak dan Kiai Ma'ruf Amin," kata Kiai Asep penuh semangat.

Usai acara pagi itu Kiai Asep memang langsung meluncur ke Pondok Pesantren Nurul Bayan Cimerak Pangandaran Jawa Barat. Kiai Asep baru sampai ke Pondok Pesantren Nurul Bayan Pangandaran setelah menempuh perjalanan darat selama 5 jam. 

Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran

(Warga NU di Pondok Pesantren Nurul Bayan Pangandaran Jawa Barat, Selasa (25/2/2019)

Di pesantren ini Kiai Asep bersama Kiai Muhammad Roziqi memberikan taushiyah politik pada acara Silaturahim bersama Kiai NU se-Kabupaten Pangandaran. Diiringi hujan deras sekitar 600 kiai NU itu antusias mengikuti pidato politik Kiai Asep.

Sementara Kiai Roziqi mengungkapkan bahwa berasal dari jaringan kiai yang pada pemilihan gubernur Jawa Timur memperjuangkan dan memenangkan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: JKSN Kabupaten Mojokerto Deklarasi Dukung Khofifah-Emil dan Barra-Rizal

“Sekarang Gubernur Jawa Timur NU 24 karat. Kalau gubernur-gubernur sebelumnya ada yang NU-nya hanya 5 karat dan 10 karat, bahkan ada yang sekarat,” tegas Kiai Roziqi yang mantan kepala kanwil Depag Jawa Timur. Para warga NU yang hahdir langsung tertawa.

“Kiai Asep kemudian menginisiasi pendirian ini bersama Bu Khofifah untuk pemenangan Pak dan Kiai Ma’ruf Amin,” katanya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dulu Banyak Sinis dan Tertawa, Kini Miliki 12.000 Santri, ini Ijazah Amalan Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO