MADIUN, BANGSAONLINE.com - Bencana banjir di Kabupaten Madiun terjadi sejak Selasa malam (5/4). Tiga titik tanggul yang ada di Desa Balerojo retak dan jebol setelah kawasan tersebut diguyur hujan sejak sehari sebelumnya.
Akibatnya, Sungai Jerowan yang merupakan anak Kali Madiun, meluap. Dengan kejadian tersebut Bupati Madiun Ahmad Dawami menandatangani Surat Keputusan status darurat bencana banjir mulai tanggal 6-19 Maret 2019.
Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU
Dengan ditetapkannya status darurat bencana banjir pada Rabu (6/3) kemarin, maka biaya yang timbul untuk penanganan bencana tersebut akan ditanggung oleh APBD Kabupaten Madiun.
Areal yang terdampak banjir di Kabupaten Madiun meluas hingga 35 desa di tujuh kecamatan. Total warga yang mengungsi mencapai 3.518 jiwa.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami membenarkan data sementara yang menempel di papan informasi posko utama penanganan banjir. Total rumah yang terdampak mencapai 3.639 unit. Sementara total pengungsi mencapai 3.518 jiwa. Termasuk korban yang mengungsi di rumah warga.
Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024
Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing menambahkan, pihaknya masih fokus pada proses penyelamatan atau evakuasi korban.
"Kita terfokus penyelamatan evakuasi korban dulu. Di samping itu sudah kita lakukan upaya penanganan korban yang mengungsi dengan tim medis di masing-masing puskesmas siaga," kata Ahmad Dawami saat memantau posko banjir di Kantor Balai Desa Garon, Kamis (7/3/2019).
Banjir terus meluas hingga melanda 35 desa di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Pilangkenceng, Saradan, Balerejo, Wungu, Mejayan, Wonoasri dan Madiun. Wilayah Balerejo, Saradan, dan Pilangkenceng merupakan daerah yang cukup parah terdampak bencana alam tersebut.
Baca Juga: Masyarakat Kabupaten Madiun Antusias Sambut Pataka Jer Basuki Mawa Beya
Kamis pagi, banjir terpantau sudah mulai menyusut. Meski demikian, masih terdapat genangan di sejumlah titik dengan ketinggian air bervariasi. Warga diminta tetap waspada, karena curah hujan diperkirakan masih cukup tinggi.
Sementara itu, sejumlah bantuan logistik untuk korban banjir di Kabupaten Madiun mulai berdatangan. Bantuan tersebut selain dari Pemkab Madiun juga dari relawan dan komunitas. (hen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News