LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Lamongan tahun ini belum semua SMK bisa melaksanakan secara mandiri. Sedikitnya ada lima SMK yang masih nebeng (bergabung-red) dengan SMK lain.
Menurut Kasi Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Lamongan, Kusnadi, penyebab kelima SMK tersebut harus nebeng, di antaranya karena jumlah siswanya di bawah 20 siswa. "Selain itu adalah kelengkapan admnistrasinya belum terpenuhi, misalnya akreditasi lembaga, labnya juga masih belum siap," kata Kusnadi, Senin (25/3) siang.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dispendik Lamongan Gelar Sarasehan Pembiayaan Pendidikan
Namun demikian, kata Kusnadi, meski masih ada sejumlah SMK yang menggabung dengan SMK yang lain, pelaksanaan UNBK 2019 di Kabupaten Lamongan di hari pertama ini berjalan aman.
"Pelaksanaan UNBK di hari pertama ini berjalan lancar, Alhamdulillah tidak terkendala apapun," jelasnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya listrik padam, seluruh lembaga penyelenggara UNBK telah menyiapkan genset.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Kemenag Lamongan Teken MoU dengan BAN-PDM Provinsi Jawa Timur
"Sebelumnya kita sudah melakukan kordinasi dengan seluruh lembaga penyelenggara UNBK untuk melakukan upaya antisipasi. Selain itu, kita juga melakukan berkoordinasi dengan PLN dan Telkom terkait pelaksanaan UNBK ini sehingga tidak ada kendala jaringan internet atau lampu padam," tegasnya.
Seperti diketahui, UNBK tahun 2019 ini diikuti sebanyak 6.383 siswa dari 76 lembaga pendidikan SMK negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Kabupaten Lamongan. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News