SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa disebut Romahurmuziy (Romy) sebagai salah satu pihak yang merekomendasikan Haris Hasanuddin untuk menjadi Kakanwil Kemenag Jatim. Namun ocehan mantan Ketua Umum PPP itu tak mudah dipercayai publik, salah satunya ekonom senior Rizal Ramli.
Tokoh yang dikenal kritis ini mengaku lebih percaya Khofifah ketimbang Romy. Rizal selama ini mengenal Khofifah sebagai figur pekerja keras, bersih, dan tidak neko-neko. Karena itu, tidak 1 persen pun dirinya mempercayai Khofifah terlibat jual-beli jabatan yang disangkakan KPK kepada Romy.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Saya 100 persen percaya Khofifah bersih. Dia itu orangnya ikhlas dan pekerja keras, gak neko-neko. Buka tipe orang yang ingin memperkaya diri. Lihat aja meski jadi pejabat, orangnya tetap sederhana," tutur mantan Menko Maritim ini kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (31/3).
Rizal mengungkapkan, dirinya dan Khofifah adalah sama-sama santri Gus Dur. Sehingga dirinya mengenal betul pribadi Gubernur Jatim tersebut. Karena itu ia menilai omongan Romy itu ngawur yang tak perlu diperdulikan. Dirinya berharap Khofifah tidak terpengaruh dan tetap bekerja membangun Jawa Timur.
Narapidana politik di era Orde Baru ini membeberkan kenal baik dengan Khofifah sejak sama-sama menjadi menteri di Kabinet Persatuan Nasional pimpinan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pasca Gus Dur lengser pun dirinya tetap menjalin persahabatan dengan Ketua Umum Muslimat NU tersebut.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Saya dan Khofifah itu sama-sama santri Gus Dur. Jadi saya tahu benar ia orang baik, Nahdliyyin sejati yang bekerja untuk kepentingan bangsa," tegas pria yang akrab disapa Gus Romli itu.
Rizal Ramli yang dikenal dengan julukan Raja Kepret ini mengenang saat Pilgub 2013, ia bersama loyalis Gus Dur yang lain seperti Adhie Massardi. Saat itu mereka bahu membahu menyokong perjuangan Khofifah melawan Soekarwo yang berstatus petahana dan didukung penguasa saat itu.
Saat itu, Khofifah yang berpasangan dengan Herman Suryadi Sumawiredja mendapat perlakuan yang tidak adil sebagai kandidat peserta Pilgub. Bahkan, pasangan Khofifah-Herman sempat dicoret oleh KPU Jatim sebagai peserta Pilgub. Akhirnya, Khofifah bisa ikut berkompetisi di Pilgub Jatim setelah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengabulkan tuntutan pasangan Khofifah-Herman.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Sudahlah, kalau Khofifah itu saya garansi orang yang jujur dan bersih. Beliau itu saking lelahnya sampai tertidur di sofa rumah saya karena ikut menyusun materi gugatan ke MK pasca Pilgub 2013. Saya juga orang yang ikut menyarankan Emil Dardak sebagai pasangan Khofifah di Pilgub 2018 lalu. Saya yakin Jawa Timur akan maju dibawah kepemimpinan Khofifah-Emil," pungkas mantan Kabulog tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News