KPK Bidik Kasus Proyek Pasar Turi Surabaya Senilai Rp 1,4 Triliun

KPK Bidik Kasus Proyek Pasar Turi Surabaya Senilai Rp 1,4 Triliun Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: antara

JAKARTA(BangsaOnline)

Komisi Pemberantasan Korupsi () dikabarkan tengah menelisik proyek pembangunan Baru di Surabaya, Jawa Timur. Bahkan informasi diterima, satgas sudah turun ke lokasi.

Baca Juga: Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi

Dikonfirmasi kabar tersebut, Juru Bicara Johan Budi membenarkannya. Tim juga sudah diterjunkan ke lokasi yang pernah mengalami kebakaran hebat tahun 2012 silam.

"Benar, minggu lalu sudah ada tim yang ke sana ( Surabaya)," kata Johan Budi di kantornya, Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Menurut Johan, lembaganya memantau pembangunan proyek senilai Rp 1,4 triliun tersebut berdasarkan laporan masyarakat yang mengadukan adanya indikasi terjadinya tindak pidana korupsi.

Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK

"Tim ke sana waktu itu untuk mencari dan meminta informasi. Saat ini kasusnya masih di dumas (pengaduan masyarakat) dan sudah melalui proses telaah," kata Johan.

Berdasarkan informasi yang berkembang, proyek pembangunan Baru bernilai Rp 1,4 triliun. Uang dalam jumlah fantastis tersebut merupakan pungutan dari pedagang untuk pelunasan stan oleh investor PT Gala Bumi Perkasa.

Sebelumnya diberitakan, Walikota Surabaya mengungkapkan bahwa sejumlah proyek besar di Kota Pahlawan masuk dalam pantauan . Bahkan, Pemkot Surabaya diminta untuk memberikan data gunamelengkapi penyelidikan.

Risma menyebut, kasus dugaan korupsi yang terjadi di Surabaya diantaranya pembangunan gedung , tanah dan gedung PDAM Jalan Basuki Rahmat serta banyak kasus sengketa tanah yang sedang dibidik .

"Itu ada laporan dari pedagang ke tentang penerimaan uang stand itu yang sekarang lagi di . Ini sudah dimintai data resmi," kata Risma pada wartawan di ruang kerjanya, Balai Kota Surabaya, Senin (6/10/2014) sore..

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini akan memberikan seluruh data yang diminta . Karena untuk kasus , Risma menyebut sangat ruwet. "Ini ruwet sekali , saya juga minta dibantu prosesnya. kasihan pedagang. Kalau ribut terus kayak gini," imbuh Risma.

Selain diminta data pembangunan , walikota yang juga dosen ITS ini juga sempat ditanya terkait rencana 'take over' Pemkot pada 14 Oktober yang merupakan akhir perjanjian antara Pemkot-investor PT Gala Bumi Perkasa.

"Saya jawab pasti karena di dalam kontrak bunyinya juga begitu. Nanti pikir , saya main main kan, tidak bisa. Tolong sekali, karena kami dipantau terus sama ," ungkapnya.

Walikota perempuan di Surabaya ini menambahkan saat ini sudah mengirim Sekkota Surabaya Hendro Gunawan untuk memberikan penjelasan dan data ke .

Ia menyebut posisi pemkot selama ini dalam kontrak perjanjian dengan investor sangat lemah.

"Setelah kita ambil nanti akan dievaluasi lagi, karena kami tidak bisa masuk, karena di kontraknya tidak punya kewenangan apapun di kontrak yang dilakukan. Nah setelah tgl 14 Oktober, akan evaluasi adenum terhadap kontrak karena lemah sekali pemkot di pasar turi itu. Saya harus bersikap dan itu yang ditunggu ," pungkas Risma.

Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata

Sumber: Tribunnews.com/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Marah Lagi! Mensos Risma Bentak-Bentak Pendamping PKH, ini Tanggapan Gubernur Gorontalo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO