BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebuah koper berukuran besar ditemukan teronggok di plengsengan sungai di bawah jembatan sisi timur Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar. Dari celah kecil koper berwarna hitam ini terlihat kaki manusia menyembul keluar. Keberadaan koper berisi jasad manusia ini pertama kali ditemukan oleh seorang pencari rumput.
Belakangan diketahui mayat dengan kepala terpenggal itu adalah Budi Hartanto (28) seorang guru honorer warga Mojoroto, Kota Kediri. Pria yang juga aktif sebagai dancer ini ditemukan meringkuk tanpa busana.
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
Lokasi jembatan tempat pembuangan tubuh pria berkulit putih itu berada di jalur provinsi Blitar-Kediri. Banyak kendaraan besar lalu lalang, baik dari arah Blitar ke Kediri maupun sebaliknya. Meski begitu, kondisi jalan raya ini di malam hari cukup membuat ngeri. Pasalnya sama sekali tak ada lampu penerangan baik di sisi kanan ataupun kiri jalan. Badan jalan dan kerangka jembatan baru terlihat jelas di malam hari ketika ada sorot lampu kendaraan yang sedang melintas.
"Lokasinya memang kalau malam hari sama sekali tidak ada penerangan sehingga kami cukup kesulitan untuk melakukan penyisiran mencari bukti dan potongan tubuh korban di malam hari," ungkap Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono yang sempat kembali ke lokasi bersama anggotanya malam hari usai penemuan mayat.
Selain tanpa penerangan, bau tidak sedap merebak di sekitar jembatan. Bau tak sedap ini belakangan diketahui berasal dari bangkai binatang dan sampah yang dibuang ke sungai di bawah jembatan, namun masih tersangkut di bagian bawah kerangka jembatan hingga membusuk dan menebar bau. Sejumlah warga mengakui sampah dan bangkai binatang itu dibuang dari atas jembatan oleh pengendara yang melintas.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Hewan Blitar, Pelaku Bunuh Korban dengan Sadis
"Itu banyak bangkai dan sampah bekas popok bayi, jadi bau. Tapi gak tahu siapa yang membuang di situ karena biasanya mereka melempar dari atas jembatan sambil terus melaju," ungkap salah seorang warga.
Penasaran bagaimana cara koper warna hitam berisi tubuh manusia itu mendarat sempurna di pinggir sungai di bawah jembatan, seorang jurnalis media lokal sempat menyusuri jalan setapak di selatan jembatan di malam hari. Dari jalan setapak inilah diduga pelaku melempar koper.
Dari penuturanya, suasana jalan setapak ini di malam hari sangat sepi. Hanya suara jangkrik dan suara angin yang membelai dedaunan sayup terdengar. Tanpa bantuan penerangan, dari jalan raya nyaris tak akan terlihat jika ada manusia yang sedang beraktivitas di jalan setapak ini.
Baca Juga: Kasus Santri Tewas Dikeroyok, Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Janji Perbaiki Keamanan
Di sisi kiri jalan masih terpasang garis polisi. Bagian sisi kiri jalan setapak ini merupakan plengsengan atau talut sungai setinggi hampir 10 meter. Kondisi plengsengan dipenuhi rumput liar. Di rimbunan rumput liar inilah tubuh Budi Hartanto ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News