Khofifah Minta Masyarakat Pahami Pentingnya Gizi Bagi Kesehatan

Khofifah Minta Masyarakat Pahami Pentingnya Gizi Bagi Kesehatan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) yang juga dihadiri Wagub Emil Dardak. Ratas itu membahas tentang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Jatim harus diedukasi akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Apabila asupan gizi yang diterima buruk akan berpengaruh bagi otak dan tumbuh kembang anak. Contoh kecilnya adalah masalah tinggi badan. Oleh sebab itu, pemerintah harus mem-breakdown segala upaya untuk meningkatkan kualitas asupan gizi bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) membahas tentang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (5/4).

Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada

Gubernur Khofifah menjelaskan, dengan kualitas gizi yang kurang bagus, maka secara otomatis usia harapan hidup akan menurun. Dan di Jatim sendiri, diakui kalau kondisi tersebut lebih rendah dibandingkan Jabar.

"Padahal tingkat ekonominya terus meningkat," jelasnya.

Oleh sebab itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini meminta kepada jajaranya bersama seluruh stakeholder untuk mencari penyebab persoalan. Salah satunya adalah masalah asupan gizi yang kurang baik.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

"Ada beberapa daerah di Jatim yang asupan gizinya kurang baik. Tentunya hal ini belum sesuai harapan yang harus dicarikan solusinya," jelasnya.

Sebagian besar masyarakat, ujarnya, kekurangan gizi bukan karena faktor kemiskinan. Dari tinjauan lapangan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, sebagian besar belum teredukasi betapa pentingnya asupan gizi bagi tumbuh kembang anak.

"Masyarakat harus diberikan edukasi mana makanan yang bergizi dan mana yang tidak. Hal ini, perlu sosialisasi dan merupakan tugas bersama bukan hanya pemerintah," ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan merevitalisasi Taman Posyandu dan PKK. Di mana lebih gencar dalam mensosialisasikan bahaya gizi buruk bagi anak anak. Kemudian, pemerintah juga harus menggandeng perguruan tinggi.

Sebagai contoh, Kabupaten Bangkalan menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kurang gizi yang cukup berat. Pemerintah Prov Jatim bersama Pemkab Bangkalan bisa menggandeng Universitas Trunojoyo Bangkalan untuk berupaya bersama memberikan pengertian kepada masyarakat.

Misalnya, diawali pada tahun 2019 di satu kecamatan menyosialisasikan pentingnya gizi. Sehingga, bisa dipetakan dan menjadi skala prioritas di tahun selanjutnya yang kemudian bisa diterapkan di kecamatan lainnya.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

"Kenapa harus satu kecamatan dulu? Karena biar bisa lebih fokus dalam menyosialisasikannya," jelasnya.

Selanjutnya, perbaikan gizi juga dipengaruhi oleh adanya sarana jamban yang memadai di lingkungan masyarakat. Dan sampai saat ini, baru 64% rumah tangga yang sudah berjamban. Titik-titik yang belum ada jambannya sudah teridentifikasi. Sebagian besar berada di wilayah tapal kuda.

"Apa yang bisa dilakukan intervensi oleh pemerintah terkait jamban? Pemerintah bersama pemkab atau pemkot bisa bersama-sama melakukan jambanisasi," imbuhnya.

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

Pemerintah sendiri berencana membuat jamban komunal, di mana setiap lima mandi, cuci, kakus (MCK) terdapat satu safety tank.

"Seperti sosialisasi tentang gizi, penyediaan jamban juga difokuskan menjadi role model sehingga bisa jadi referensi bagi daerah lain," ungkapnya.

Oleh karena itu, Gubernur Khofifah mengimbau agar dalam membangun jamban, masyarakat bisa melakukannya dengan bergotong royong. "Ditargetkan lima tahun mendatang sudah 99 persen rumah tangga di Jatim memiliki jamban," tambahnya.  (mdr/rev)

Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO