BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Umar Sahid (23), warga Kampung Ketengan, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burnih mengalami musibah kesetrum listrik ketika menurunkan Baliho (APK) yang ada di depan Kecamatan Burnih, Senin (15/4) pukul 11.10 WIB.
Hasil pantauan BANGSAONLINE.com, Korban menurunkan salah satu bendara Parpol yang ada di atas pohon. Setelah berhasil diambil dan hendak diturunkan, korban tidak mampu memegang tiang bendera, sehingga tiang bambu bendera lepas dan menimpa kabel induk. Kondisi bambu dan kabel dalam keadaan basah, sehingga korban langsung tersengat aliran listrik.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Beruntung korban tidak sampai jatuh ke tanah, karena nyangkut di cabang pohon (ranting). Tim selanjutnya segera membantu menurunkan korban menggunakan mobil Satpol PP.
Korban Umar Sahid adalah relawan Bawaslu yang memang khusus diperbantukan dalam penurun APK menjelang pencoblosan.
Hingga pukul 14.00 WIB, korban masih ada di ruang IGD RSU Bangkalan dalam kondisi sadar, meski tangan kiri menderita luka bakar. Rencananya, ia akan dirawat di Rumah Sakit Umum Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Menurut dr. Mahrus, dokter Emergency Gawat Darurat Khusus di RSUD Bangkalan, hasil pemeriksaan di IGD menjelaskan kondisi korban perkembangannya lebih baik, walaupun tangan dalam keadaan gosong. Namun untuk memastikannya, ia mengatakan masih akan dilakukan observasi.
"Meskipun tampak luarnya baik, tapi tampak dalamnya belum tentu. Bisa saja kemungkinan ada otot yang rusak. Jadi tetap kita evaluasi dan observasi dahulu. Kita periksa produksi kencingnya dan rontgen serta lainnya," tutur Mahrus.
"Jika kesetrum listrik biasanya yang terserang adalah jantungnya. Irama jantung bisa tidak berirama dan itu yang menyebabkan kematian. Tapi Alhamdulillah pasien ini jantungnya sudah berirama setelah kita beri cairan," sambungnya.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Ketua Bawaslu Bangkalan Mustain membenarkan bahwa korban adalah relawan yang dibayar oleh Bawaslu yang memiliki keahlian khusus untuk menurunkan APK dan BK yang dipasang di atas pohon.
"Kejadian ini pembelajaran bagi kita justru di Indonesia. Sebenarnya Bawaslu Bangkalan sudah kirim surat kepada partai politik untuk menurukan APK, tapi tidak ada respon. Mereka membiarkan saja," tuturnya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada partai politik sebagai peserta pemilu ikut memberikan edukasi kepada masyarakat agar ikut bertanggung jawab untuk menurunkan. "Jika tidak diturunkan, integritas penyelenggara yang disalahkan," pungkasnya. (uzi/ian)
Baca Juga: Cawagub Lukman Gelar Sarasehan Bareng Emak-Emak di Bangkalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News