LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Meski pencoblosan pemilu 2019 telah lewat, namun kekhawatiran adanya caleg stres belum terbukti. Hingga Jumat (26/4), belum ada satu pun calon legislatif yang sampai stres dan harus dirawat inap karena kalah dalam Pemilu.
"Belum ada pasien caleg yang masuk ke RSUD dr Soegiri. Mudah-mudahan tidak ada caleg di Lamongan yang mengalami depresi akibat kalah pemilu," ujar Humas RSUD dr. Soegiri Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo, S.Kep.Ns, Jumat (26/4).
Baca Juga: PKB Lamongan Optimis Menang Pemilu 2024
Namun demikian, lanjut Budi, pihak RSUD dr Soegiri Lamongan sudah menyediakan layanan gangguan jiwa di poli jiwa dan selama ini sudah melayani pasien secara maksimal. "Poli jiwa selama ini sudah melayani pasien dengan maksimal. Memang tidak ada hal-hal yang khusus menjelang pelaksanaan pemilu. Tapi jika ada pasien, termasuk pasien caleg, maka petugas akan melakukan yang terbaik dalam menjalankan tugasnya," kata Budi.
Menurutnya, jika ada pasien gangguan jiwa yang harus menjalani rawat inap untuk proses pengobatannya, maka akan dirujuk ke RSJ Surabaya atau Lawang Malang. “Di sini hanya melayani obat jalan atau kontrol saja,” ungkapnya.
Selain RSUD Soegiri, Ponpes Rehabilitasi Sakit Jiwa dan Narkoba Dzikrussyifa’ Asma’ Berojomuti di Jalan Raya Sekanor, Sendang Agung Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan juga siap menangani caleg-caleg yang depresi atau gangguan jiwa karena gagal menjadi anggota dewan.
Baca Juga: RSUD dr Soegiri Lamongan akan Menjadi RS Pendidikan
“Kami juga juga menerima pasien caleg yang depresi dari luar kota Lamongan yang gagal menjadi anggota perwakilan rakyat. Setiap pemilu pasti ada caleg yang depresi dan kami siap untuk melayani caleg yang depresi atau stres,” terang pengasuh Ponpes Rehabilitasi Sakit Jiwa dan Narkoba Dzikrussyifa’ Asma’ Berojomuti, K. M Muzakkin.
Dikatakannya, untuk memberikan rasa nyaman pasien, Ponpes Rehabilitasi Sakit Jiwa menyediakan beberapa kamar agar pengobatan dapat berlangsung maksimal. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News