MALANG, BANGSAONLINE.com - Putra Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang bernama Yusuf Mannagalli diwisuda di Universitas Brawijaya (UB) Malang Jawa Timur. Ia berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran UB tepat waktu dan meraih indeks prestasi yang baik.
Yang menarik, putra Khofifah nomor tiga ini punya cita-cita mulya. Yaitu ingin menjadi dokter tanpa mengandalkan biaya hidup dari profesinya sebagai dokter. Ia ingin menjadi dokter gratis untuk rakyat.
Baca Juga: Jatim Juara Umum OPSI 2024, Adhy Karyono: Kado Membanggakan di Hari Pahlawan
"Dia sering bilang, Ibu, saya punya cita-cita kalau nanti jadi dokter saya nggak mau hidup saya income-nya dari profesi saya, saya ingin dedikasikan profesi saya untuk berikan pengobatan gratis ke masyarakat. Dan dia inginnya dapat income dari wirausaha," kata Khofifah Indar Parawansa saat acara Wisuda Program Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana Univesitas Brawijaya Malang, Sabtu (27/4/2049).
Khofifah hadir ke UB selain untuk memberi semangat dan motivasi kepada para wisudawan memang juga untuk menghadiri wusuda putranya, Yusuf Mannagalli.
Mantan Menteri Sosial RI yang dikenal sebagai tokoh wanita cekatan itu menuturkan bahwa putranya sangat mandiri. "Anak saya begitu mandiri, jarang minta uang saku ke orang tuanya. Mulai awal kuliah sampai semester empat itu kan gawat-gawatnya karena jadi penentu bisa lanjut kuliah atau nggak, bisa drop out kalau tidak terpenuhi indeks prestasi minimalnya. Ternyata dia Sabtu Minggu malah jualan t-shirt di banyak tempat, saya juga baru tahunya belakangan," kata Khofifah yang mengaku sempat kaget tapi sangat mendukung semangat wirausaha yang dimiliki anaknya, apalagi putranya memiliki cita-cita positif kelak dalam menjalani profesinya sebagai dokter.
Baca Juga: Wujudkan Pendidikan Gratis Berkualitas, Pemprov Jatim Gelontor Anggaran Rp 7,1 Trilliun
Menurut Khofifah, momen wisuda kerap menimbulkan dilema bagi para wisudawan karena terpikir lapangan kerja. Namun, menurut gubernur, para wisudawan harus optimis bahwa SDM berkualitas sangat dibutuhkan di pasar kerja formal dan profesional.
"Saya ingin sampaikan kepada seluruh wisudawan yang baru saja dilepas Universitas Brawijaya, yakinlah bahwa mereka hari ini sangat dibutuhkan oleh bangsa ini," kata gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.
Meski begitu, Khofifah menyampaikan bahwa kualitas SDM di berbagai sektor pekerjaan selalu berhadapan dengan daya saing baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sebab setuju tidak setuju, menurut Khofifah, saat ini di era revolusi industri 4.0 menuntut kemajuan seluruh bidang kehidupan yang memiliki kualitas SDM dan daya saing yang tinggi.
Baca Juga: Suntik Semangat ke Maba Unair, Khofifah: Jadilah Enabler Leader, Jadilah Game Changer!
"Daya saing tinggi bisa diatasi antara lain kalau SDM kita berkualitas dan secara kuantitatif bisa dipenuhi. Profesi tertentu kita memiliki ahli sangat terbatas. Misalnya pakar keuangan Islam sangat dibutuhkan seiring dengan pertumbuhan perbankan syari'ah. Lalu juga pakar artificial intelligence kita juga belum banyak. Mereka sangat kita butuhkan, tetapi jumlahnya sangat sedikit," kata Khofifah.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini menyebut di bidang infrastruktur, bidang pertanian, bidang pengairan, bidang perikanan. Sektor-sektor tersebut terbuka untuk menerima skilled labour para sarjana di bidangnya, namun tetap butuh spesifikasi. Seperti pakar industri garam yang sesuai dengan karakter ladang garam di Madura, teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi padi, jagung, dan sebagainya yang terus berkembang.
Khofifah mengajak untuk melihat bagaimana negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, investasi yang bagus, dan pemerataan kesejahteraan berjalan dengan baik berseiring dengan pertumbuhan ekonominya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jawa Timur Apresiasi Konstribusi Pendidikan Universitas KH Abd Chalim
Antara lain peran dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang terus memberikan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ia berharap pertumbuhan ekonomi di Jatim akan berseiring dengan tumbuhnya kesejahteraan dan pemerataan pembangunan yang semakin baik.
"Maka hari ini ada harapan baru bahwa alumni Universitas Brawijaya yang baru selesai di wisauda akan jadi bagian dari penguatan dan peningkatan SDM di negeri ini, khususnya Jawa Timur, baik secara kualitatif dan kuantitatif," ucapnya.
"Besok pagi matahari akan terbit dan akan memberikan harapan pencerahan. Lapangan pekerjaan begitu banyak yang menunggu kedatangan mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Buka MPLS SMA/SMK/SLB, Pj Gubernur Jatim dan 356.644 Siswa Deklarasikan Gerakan Anti-Perundungan
Lebih lanjut, Pemprov juga banyak menggelar job market fair di sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki Pemprov Jawa Timur. Yang terbaru dibuka adalah di Jombang yang menyediakan lebih 2000 lebih peluang kerja dengan kualifikasi pekerjaan yang bervariasi di berbagai sektor dunia usaha dan industri.
"Saat ini profil tenaga kerja Jawa Timur 64 persen tenaga kerja kita kualifikasinya lulus atau tidak lulus SD/SMP. Terdiri dari 46,9 persennya lulus atau tidak lulus SD, sisanya lulus atau tidak lulus SMP. Maka kalau kita hari ini dapat tambahan energi, luar biasa lulusan vokasi, S1, S2 dan S3, ini akan jadi penguatan sektor ketenagakerjaan kita. Kita berharap yang mengisi pasar kerja akan lebih banyak kategori skilled labour atau educated people," pungkas Khofifah. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News