Satgas Pangan Sidak ke Swalayan dan Pasar Tradisional, Pastikan Komoditas Stabil

Satgas Pangan Sidak ke Swalayan dan Pasar Tradisional, Pastikan Komoditas Stabil Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha memimpin pengecekan mamin di sejumlah swalayan dan pasar tradisional.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Harga bahan pokok sedang menjadi perhatian serius Satgas Pangan Polres Blitar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

Senin (20/5/2019), Satgas Pangan melakukan sidak menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana biasanya harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan. Serta maraknya sejumlah oknum yang memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran untuk menjual produk tak kayak konsumsi, memanfaatkan permintaan yabg terus meningkat.

Petugas melakukan sidak di sejumlah swalayan di Kecamatan Wlingi dan juga di Pasar Tradisional Wlingi. Dari pantauan tersebut, diketahui bahwa harga kebutuhan pokok di Kabupaten Blitar masih stabil.

"Untuk harga komoditas di pasar tradisional seperti bawang putih, bawang merah, daging ayam dan daging sapi masih stabil. Namun, tadi di salah satu swalayan kami menemukan makanan basah yang sudah berjamur, tapi masih diletakan di etalase. Kami meminta produk itu agar segera ditarik," ungkap Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha.

Bawang putih misalnya, harga per kilogramnya yang sebelum Ramadan lalu mencapai Rp 80.000 sekarang sudah turun menjadi Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan bawang merah Rp 28.000 per kilogram.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Satgas Pangan akan terus memantau harga kebutuhan pokok selama Ramadan. Sehingga, kenaikan harga kebutuhan pokok maupun adanya oknum nakal yang mencoba melakukan penimbunan jelang lebaran bisa diminimalisir.

"Pengecekan ini akan terus kami lakukan baik di pasar tradisional maupun di swalayan bahkan ke tempat-tempat distributor," tegasnya.

Sementara sebelumnya Bupati Blitar Rijanto dengan tegas memberikan pernyataan agar masyarakat tidak coba-coba memanfaatkan momen dengan menimbun kebutuhan pokok maupun sejumlah komoditas yang diburu konsumen jelang lebaran.

"Pengusaha dan pedagang kalau sampai ketahuan menimbun risikonya cukup berat. Jadi jangan coba-coba menimbun. Kemudian untuk warga masyarakat beli kebutuhan sewajarnya saja," pungkas Bupati Rijanto. (ina)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO