BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pembuatan mercon di bekas pemondokan dan mushola di Dusun Jombor, Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Blitar sudah menjadi tradisi menjelang Hari Raya Fitri. Mercon dari bahan-bahan sederhana itu rencananya akan diledakan saat malam takbiran dan usai salat Idul Fitri.
Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha menyebutkan bahan baku pembuat mercon itu di antaranya plastik pembungkus bibit ikan, karbit, dan gas oksigen. "Kedua bahan berupa karbit dan gas oksigen ini kemudian dimasukkan dalam kantong plastik berukuran besar yang biasanya digunakan untuk membungkus bibit ikan," ungkap AKBP Anissullah M Ridha.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Sementara Kepala Dusun Jombor, Slamet Mutamim, mengatakan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri santri mushola setempat memang selalu membuat mercon berbahan sederhana ini. Setelah selesai memasukkan gas oksigen dan karbit ke dalam plastik, kemudian disimpan. Kantong-kantong plastik itu kemudian disulut dengan tongkat kayu jika hendak diledakan.
"Ledakan kemarin itu suaranya cukup keras, lebih keras dari biasanya," pungkasnya.
Sebelumnya sebuah tabung plastik berisi campuran oksigen dan karbit meledak. Akibatnya, sebuah mushola di Dusun Jombro Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar hancur, serta melukai dua bocah laki-laki yang berada di dekatnya.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Dua bocah tersebut sedang menonton proses pembuatan saat kejadian. Mereka yakni Moch Rifai (12) dan Arabian Safa Maulana (9). Keduanya kini harus menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. (ina/rev)
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News