BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Blitar mendapat kesempatan memaparkan potensi investasi kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Sabtu (15/06/2019) malam di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN).
Kesempatan itu didapat usai pihak Kemenlu RI mengunjungi wisata kampung coklat yang berada di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, sebagai tindak lanjut atas kerja sama wisata tersebut dengan negara Kamboja. Selain itu, pada kesempatan kunjungan tersebut, rombongan Kemenlu RI mengunjungi sejumlah wisata di Blitar yang memiliki potensi investasi.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
Pemaparan yang dihadiri Kepala OPD terkait seperti Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Kepala Disparbudpora, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Bapenda, serta perwakilan pengusaha yang ada di Blitar itu dikemas dengan diskusi bersama.
Dalam sambutannya, Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, M.M, berharap adanya kegiatan seperti ini bisa semakin memajukan Kabupaten Blitar. Menurut Bupati, kedatangan pihak Kemenlu sudah kedua kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa ada tindak lanjut dari Kemenlu RI.
"Semoga diskusi kita kali ini bisa menghasilkan kerja sama yang baik. Sehingga bisa semakin memajukan Kabupaten Blitar setta Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menjelaskan, banyak potensi investasi yang ada di Kabupaten Blitar. Di antaranya Kabupaten Blitar merupakan penghasil ikan koi terbaik untuk indonesia. Menurutnya, koi Kabupaten Blitar sangat diminati oleh masyarakat di kota besar, seperti Jakarta, Semarang, Kalimantan, Bali, NTT, Sumatera, dan sejumlah daerah lainya.
"Selain kota besar yang ada di Indonesia, koi produk kota ini juga sudah diminati oleh negara tetangga, seperti Singapore, Malaysia, serta negera di Timur Tengah, yakni Dubai. Makanya kita mohon Kemenlu RI bisa memudahkan bisa promosi kita di sana," paparnya.
Selain itu, lanjut Bupati, produksi coklat Kabupaten Blitar tidak kalah dengan coklat asal negara Swis. Coklat yang dihasilkan oleh kampung coklat sangat diminati masyarakat. Terbukti pengunjung di wisata kampung coklat sangat luar biasa. Bahkan saat hari libur pengunjungnya mencapai 10 ribu orang.
Baca Juga: Sekda Izul Marom Pimpin Apel Peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna Kabupaten Blitar
"Beberapa kali, pengunjung juga berasal dari luar negeri, yakni Malaysia dan Singapore. Ini berarti cokelat ini sudah go internasional. Nah apalagi kalau nanti dibantu Kemenlu, maka bisa kersama dengan luar negeri," tandasnya.
Bupati menambahkan, potensi lain di Kabupaten Blitar ada produksi telur yang per harinya mampu menghasilkan 450 ton. Kemudian tananman kopi, di mana di Kabupaten Blitar mempunyai beberapa kebun kopi.
"Ada juga sapi perah ada yang dikelola maayarakat dan koperasi. Kebetulan dengan adanya pelayanan yang baik, ada investor yang dikelola greenfield. Ke depan harapan kita bisa terus meningkatkan kerja dalam membangun daerah, terutama kerja sama dengan luar negeri," imbuhnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Jumadi Hadiri Kalipang Festival, Ajang Gali Potensi Generasi Muda Blitar
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Rossy Verona mengatakan, program yang dimiliki Pemkab Blitar sejalan dengan program Kemenlu RI. Sehingga pihaknya berkunjung ke Kabupaten Blitar dalam rangka sinergi dan memajukan bersama.
"Dalam sinergi ini kita punya dua tugas, yakni mempromosikan, dan menjembatani. Jadi dalam membangun sinergi kedepan tidak berhenti disini. Kita siap memfasilitasi potensi yang ada di Kabupaten Blitar untuk go internasional," tutupnya. (adv/humas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News