BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar aksi demo menagih janji Bupati - Wakil Bupati Bojonegoro (Ana Muawwanah - Budi Irawanto), Rabu (19/6).
Kartu Petani Mandiri (KPM), adalah salah satu dari 17 program bupati Anna yang disoroti mahasiswa. Dalam kampanyenya, Bupati Ana menyatakan tujuan diterbitkan KPM untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Bojonegoro. Selain itu juga untuk mendapatkan bantuan modal yang berwujud barang dengan nilai maksimal Rp 10.000.000.
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
"Namun faktanya hingga hari ini program tersebut tidak sesuai sasaran," ujar ketua PMII Cabang Bojonegoro M. Nur Hayan usai aksi Rabu (19/6/19) siang.
Kata dia, Program Petani Mandiri (PPM) tidak tepat sasaran. Sebab untuk mengakses PPM para petani harus memiliki Kartu Petani Mandiri (KPM) dan tergabung dalam kelompok tani (Poktan). Sedangkan, di Bojonegoro masih banyak petani yang belum terdaftar di Poktan.
"Di sisi lain, program KPM dinilai tidak terlaksana dengan secara maksimal. Hal itu karena adanya intervensi bupati dalam proses realisasinya, seperti yang tertuang dalam Perbup nomor 48 tahun 2018 pasal 7 ayat 3," katanya.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Mahasiswa menuntut direvisinya Perbup No.48 tahun 2018 pasal 5 dan pasal 7. Selain itu menuntut Bupati memberikan tanggungjawab sepenuhnya kepada Dinas Pertanian untuk menerbitkan KPM dan memperjelas program asuransi gagal panen.
"Jika dalam waktu dekat sistem program ini (KPM) tidak diperbaiki, kami akan melakukan aksi lagi dengan massa yang lebih banyak. Kami sangat kecewa Bupati tidak bisa menemui aksi ini," ungkapnya kesal.
Massa memulai aksi dari Bundaran Adipura Kelurahan Sumbang, Kota Bojonegoro. Mereka berorasi serta membagikan selebaran tuntutan kepada para pengguna jalan. Satu jam kemudian, mereka long march menuju gedung Pemkab Bojonegoro untuk menemui bupati.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan
Namun mereka tidak bisa bertemu dengan orang nomor satu di Bojonegoro tersebut lantaran bupati masih berada di luar kota. Massa ditemui Pj Kepala Dinas Pertanian Helmi Elizabeth. Massa sempat berdiskusi di depan pintu gerbang gedung Pemkab beberapa menit, selanjutnya massa membubarkan diri. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News