MALANG, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka menjaring calon pimpinan dan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tim panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK melakukan program jemput bola ke daerah-daerah.
Hal ini guna melakukan sosialisasi dan mekanisme serta hal-hal yang perlu disiapkan bagi masyarakat yang ingin mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Salah satu daerah yang menjadi jujukan pansel adalah Kota Malang. Saat berada di Malang, Tim Pansel melakukan sosialisasi di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Baca Juga: Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi
Dalam sosialisasi yang bertajuk menjaring calon pimpinan KPK yang berkompeten dan berintegritas dari daerah kali ini dihadiri beberapa organisasi masyarakat sipil, aparat penegak hukum, akademisi, masyarakat dan para tokoh anti korupsi.
Tim Pansel yang diketuai Hendardi kepada awak media mengatakan bahwa upaya jemput bola kali ini untuk memunculkan potensi-potensi para tokoh dari daerah untuk mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. "Sudah barang tentu setiap para calon itu memiliki integritas yang tinggi," ujarnya.
"Selain itu, isu pencegahan praktek korupsi juga harus menjadi perhatian dari para capim KPK," tuturnya.
Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK
Terkait hal ini, beberapa pihak juga dilibatkan dalam proses seleksi capim KPK antara lain, BNN dan BNPT. Diakuinya, ini merupakan cara tim pansel untuk mengetahui, apakah para calon pernah tersandung kasus hukum atau pernah tergabung dalam kelompok tertentu yang berseberangan atau berlawanan dengan Ideologi Pancasila.
"Selain itu agar lembaga KPK terbebas dari intervensi Ideologi. Sedang untuk pendaftaran capim KPK sendiri berlansung sampai 4 Juli mendatang," pungkasnya. (thu/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News