Peternak di Blitar Obral Ayam Broiler Rp 10 Ribu per Kilo

Peternak di Blitar Obral Ayam Broiler Rp 10 Ribu per Kilo Budi Setyawan mengangkut ayam broiler dengan menggunakan mobil pikap.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sejumlah broiler di Blitar mengobral ayam ternaknya hingga Rp 10 ribu per kilogram (kg). Mereka menjajakan ayam hidup yang rata-rata beratnya mencapai 2,5 hingga 3 kg per ekor. Padahal harga daging ayam di pasar tradisional saat ini masih mencapai Rp 22 ribu per kg.

Salah satu peternak mandiri yang menjual hewan ternaknya dengan harga murah ini adalah Budi Setyawan. Dia mengangkut ayam broiler dengan menggunakan mobil pikap. Kemudian dijajakan di sejumlah titik di Kabupaten Blitar. Salah satunya di perempatan Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok.

Baca Juga: Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Kepresidenan Kunjungi Kabupaten Kediri

Dalam mobil pikap ini selain menjajakan ayam broiler, Budi juga memasang berbagai tulisan sebagai wujud kekecewaan dengan anjloknya harga ayam.

"Omah Lan Bojo Amblas Mergo Pitek (Rumah dan istri hilang karena ayam)," demikian bunyi tulisan yang dibubuhkan Budi di atas kardus dan ditempel di bagian belakang mobil pikapnya.

Budi mengaku sengaja berinisiatif menjual sendiri hewan ternaknya dengan harga murah. Sebab, jika menunggu pedagang, kerugian yang dialaminya akan lebih banyak.

Baca Juga: Tuntut Harga Pakan Diturunkan, Ratusan Peternak Ayam di Ringinrejo Bagi-Bagi Telur

"Kami jual Rp 30 ribu per ekor beratnya sekitar 2,5 hingga 3 kg. Sebelumnya harga normal sekitar Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per kg. Kalau sekarang dari peternak hanya Rp 8 ribu, jadi kita rugi banyak. Makanya kita obral untuk menganti biaya pakan," kata Budi, Selasa (25/6/2019).

Budi mengaku kondisi ini sudah terjadi sejak malam takbir Hari Raya Idul Fitri 2019. Saat itu harga ayam turun hingga Rp 14 ribu per kg. Dan terus turun setiap harinya hingga mencapai harga Rp 8 ribu per kg.

Dia mengatakan kalau tidak ada solusi, akan menutup sementara usaha ternak ayam broilernya, hingga harga kembali stabil. "Kalau tidak ada solusi ya saya berhenti ternak dulu sampai harga stabil," pungkasnya. (ina/ian)

Baca Juga: PT Cargill Indonesia Dorong Ekonomi Masyarakat Lewat Pendidikan Ternak Ayam di Pasuruan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO