GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik akhirnya membatalkan relokasi (pemindahan) Puskesmas Sekapuk di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah ke Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah.
Hal ini setelah warga Sekapuk melakukan gelombang protes ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, dan berkirim surat ke Bupati Sambari Halim Radianto.
Baca Juga: Bupati Gresik Resmikan Pustu Randuagung
Pembangunan puskesmas sejatinya segera dilakukan setelah Pemerintahan Desa (Pemdes) Sekapuk menyiapkan lahan. Bahkan, Pemkab Gresik saat ini telah menunjuk konsultan pembangunan dan melakukan lelang.
Sebelumnya, Pemkab Gresik menggelar audiensi di Balai Desa Sekapuk dipimpin Asisten I Tursilowanto Hariologi (saat ini Kepala Inspektorat), yang dihadiri perwakilan Dinkes Gresik, DPUTR, Dinas Pertanahan, Muspika Kecamatan Ujungpangkah, serta warga Desa Sekapuk.
Adapun rencana pembangunan Puskesmas Sekapuk dibangun di tahun ini dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 8,2 miliar. Gedung Puskesmas akan dibangun berlantai dua di atas lahan seluas bangunan lantai 1 620 m2 dan lantai 2 seluas 582 m2. Pembangunannya didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2019.
Baca Juga: Bupati Gresik Siapkan 5 Puskesmas Khusus untuk Rujukan Awal Pasien Covid-19 dan Bumil
Sementara Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim kepada wartawan mengaku bersyukur karena Puskesmas Sekapuk batal direlokasi di Desa Bolo. "Alhamdulillah, puskesmas dengan dilengkapi fasilitas rawat inap batal pindah dan tetap akan dibangun di Desa Sekapuk. Letaknya di utara puskesmas yang lama, nol jalan raya," katanya.
Ia mengakui, untuk mewujudkan puskesmas megah, Pemdes Sekapuk harus menyiapkan lahan dengan luasan 3000 meter yang titiknya berada di utara puskesmas lama. "Untuk pembangunan puskesmas dilakukan setelah ada panyerahan lahan. Mekanismenya Pemdes menyiapkan lahan tanah kas desa (TKD) dan lahan sudah siap," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News