Kades Rayung Angkat Bicara Tanggapi Polemik Pipanisasi PT BAG dengan Warga

Kades Rayung Angkat Bicara Tanggapi Polemik Pipanisasi PT BAG dengan Warga Sutomo, Kades Rayung.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Polemik penanaman jaringan pipa untuk Compressed Natural Gas (CNG) dari sumber pengelolaan gas suar bakar (Flare Gas) di Lapangan Sumur Minyak Tapen masih terus berlanjut.

Sejumlah persoalan yang dialami warga setempat dengan PT Bahtera Abadi Gas (BAG) mendapat tanggapan pemerintah Desa Rayung, Kecamatan Senori, Selasa (2/7).

Baca Juga: EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia

Kades Rayung Sutomo kepada media ini menceritakan, awalnya PT BAG menyosialisasikan terhadap warganya terkait izin sewa menyewa lahan persawahan milik petani. Menurutnya, PT. BAG saat itu memberikan tawaran kontrak sewa lahan selama lima tahun kepada pemilik lahan dengan harga Rp 250 ribu per meternya.

"Awalnya sosialisasi terkait sewa menyewa lahan persawahan yang akan dilewati pipa dengan para pemilik lahan. Namun pada saat itu belum ada kesepakatan," ucapnya.

Hingga pipanisasi itu dikerjakan, masyarakat yang lahannya dilewati pipa melakukan protes karena merasa persoalan sewa menyewa lahan mendapat kesepakatan. Apalagi, warga menilai perusahaan kurang kooperatif dalam beberapa kali pertemuan.

Baca Juga: Sambil Bawa Alat Dapur, Puluhan Emak-Emak Geruduk PT SAG Tuban

"Dalam pertemuan terakhir, sebagian dari pemilik lahan hanya diberikan kompensasi atau harga tawaran sebesar Rp 50 ribu per meternya," imbuhnya.

Sampai saat ini, lanjut Sutomo, masih terdapat 2 warganya yang belum menyepakati harga sewa lahan. "Masih terdapat 2 pemilik lahan pertanian milik warga kami yang tidak mau disewakan ke perusahaan karena belum jelas," urainya.

Namun begitu, Sutomo tidak menampik jika PT BAG sebelumnya sudah melakukan koordinasi terkait proyek pipanisasi tersebut. Untuk itu, ia berharap ada penyamaan persepes lagi antara perusahan dengan lingkungan terdampak agar persoalan tidak bertambah panjang.

Baca Juga: Tingkatkan SDM Warga Sekitar, TPPI Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 Madya

"Kalau sekarang ada keluhan atau tuntutan dari masyakarat atau risiko lain, ya silakan perusahan menanggapi," tandasnya.

Seperti diketahui, pemasangan dan penanaman pipa yang dilakuka PT BAG melewati 3 Kecamatan. Yakni, Kecamatan Senori, Singgahan, dan Parengan. Untuk Kecamatan Parengan, pengerjaannya melewati 4 desa meliputi Sidoharjo, Binangun, Sembung, dan Ngawun.

Adapun dari tujuan pemasangan pipa itu, sebagai aliran penyaluran gas suar untuk diolah menjadi CNG yang akan diambilkan dari sumber minyak lapangan Tapen Kecamatan Senori. (gun/rev)

Baca Juga: Terus Dikebut, Pembangunan Kilang GRR Tuban Serap 98 Persen Tenaga Lokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO