GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wabup Gresik Moh. Qosim tiba-tiba mengunjungi Pendiri Relawan Gerakan Sosial (RGS) Indonesia, H. M. Khozin Ma'sum di kediamannya, Perumahan Pongangan Indah (PPI) Desa Pongangan Kecamatan Manyar, Sabtu (13/7) pagi tadi.
Kepada BANGSAONLINE.com, Abah Khozin -sapaan pendiri RGS- membantah kedatangan Qosim untuk membicarakan Pilbup Gresik yang bakal digelar 2020 mendatang. "Pak Wabup datang ke rumah dalam rangka silaturahim biasa. Sesama umat muslim kan dianjurkan saling bersilaturahim. Wabup adalah teman yang lama gak ketemu," ujar Khozin diplomatis.
Baca Juga: Gus Yani Temui Pendiri RGS Indonesia
"Hanya silaturahim," tambah bendahara umum DPP Bakuppi ini menegaskan.
Khozin tak menampik banyak figur yang digadang bakal running pada Pilbup Gresik 2020 ingin bersilaturahim dengannya. Termasuk Wabup Qosim.
Namun, ia mengaku belum bisa menemui mereka semua karena kesibukannya. "Banyak yang telepon atau lewat Ketua Umum RGS Indonesia Muslih Hasyim ingin ketemu. Tapi sejauh ini niat baik itu belum terwujud," ungkap cucu KH. Abdul Karim ini.
Baca Juga: RGS Indonesia Komitmen Dukung Alif di Pilkada Gresik 2024
Sekadar informasi, RGS Indonesia pada Pilbup Gresik 2015 merupakan salah satu pendukung pasangan Sambari-Qosim. Kala itu, Qosim maju menjadi calon wakil bupati (cawabup) bergandengan dengan calon bupati (cabup) Sambari Halim Radianto dengan mengusung jargon SQ (Sambari-Qosim).
Selama masa kampanye, RGS banyak menggelar kegiatan sosial untuk membantu pemenangan SQ. Saat itu, SQ akhirnya memenangkan Pilbup 2015 mengalahkan rival terberatnya, yakni pasangan Husnul Khuluq-Ahmad Ruba'i.
Namun, untuk Pilbup Gresik 2020, Khozin menegaskan bahwa RGS Indonesia belum menentukan arah dukungan.
Baca Juga: RGS Indonesia Dukung Khofifah-Emil Lanjutkan Periode Kedua
"Tunggu saja waktunya. Pasti itu akan kami lakukan. Saat ini, kami masih menakar keseriusan para figur yang dimunculkan maju dalam Pilbup 2020 punya itikad dan niat tulus ikhlas untuk kebaikan masyarakat Gresik secara keseluruhan. RGS tak ingin momentum Pilbup dimanfaatkan untuk kepentingan sekelompok atau segelintir orang untuk mengeruk kekayaan alam Gresik yang begitu besar untuk kepentingan mereka bukan untuk kebaikan Gresik," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News