Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Empat Pilar Bangsa kepada Siswa Baru YPM

Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Empat Pilar Bangsa kepada Siswa Baru YPM Khofifah saat memberikan pengarahan dihadapan 5.000 siswa baru Yayasan Pendidikan Maarif (YPM) di YPM Center Sidoarjo, Ahad (21/7). foto: ist

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Memasuki tahun ajaran baru sekolah 2019/2020, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan siswa baru Yayasan Pendidikan Ma'arif (YPM) agar memahami dan mengamalkan prinsip dasar empat pilar bangsa.

Empat pilar bangsa itu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika. Karena YPM terafiliasi dengan lembaga pendidikan NU,  maka harus ditanamkan juga nilai-nilai Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja), yaitu sebuah metodologi pemahaman keagamaan yang mengajarkan keseimbangan, keadilan, moderasi, dan toleransi.

Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah

Hal tersebut disampaikan Khofifah saat memberikan pengarahan di hadapan 5.000 siswa baru Yayasan Pendidikan Maarif (YPM) di YPM Center, Sidoarjo, Ahad (21/7) kemarin.

"Anak-anakku, sebagai bangsa Indonesia, warga Indonesia, maka menjadi kebutuhan kita untuk memahami dan menerapkannya apa yang dikenal empat pilar bangsa yaitu NKRI, Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika dan ditambahkan Aswaja 'ala Nahdlatul Ulama. Berbagai prinsip dasar ini menjadi penting, karena jika nanti kalian melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi baik di dalam maupun luar negeri, maka ini bekal kalian agar ke Indonesiaan kalian tetap utuh. Tunjukkan dan tanamkan selalu di hati dan pikiran kalian bahwa kalian adalah Indonesia, kalian Merah Putih ," ungkapnya.

Khofifah menyatakan, bahwa Indonesia harus bersiap diri menyongsong generasi emas pada 2045. "Kalau hari ini anak-anak berada pada jenjang sekolah di SMP dan SMA, maka nanti di Tahun 2045 kalian adalah para sarjana yang lulus berkuliah di dalam dan luar negeri dan menjadi orang hebat, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, POLRI, Tokoh Agama, pelaku bisnis dan lain sebagainya," ujarnya.

Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)

"Mereka mungkin akan kuliah di Amerika, Australia, atau di belahan Timur Tengah atau di perguruan tinggi ternama di Indonesia dan akan mendalami berbagai keilmuan yang berbeda," katanya. Untuk menuju itu semua, mulai saat ini siswa-siswi harus ditanamkan nasionalisme dan kebanggaan akan Indonesia. Maka NKRI harus ada di dalam hati mereka semua. Karena ideologi transnasional bisa mengintervensi kapan saja di mana saja.

"Oleh karenanya, kepada siswa baru harus terus ditanamkan cinta tanah air, bangga NKRI. Revitalisasi nilai ke-Indonesiaan, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. Merah Putih harus menyatu dalam gerakan mereka. Spirit mereka serta berbagai pikiran-pikiran harus seiring dengan implementasi lapangannya. Spirit mereka adalah NKRI, spirit mereka adalah Merah Putih. Jadi, di berbagai kesempatan harus terus ditanamkan," tegasnya.

Sementara Rektor Umaha Dr Fathoni Rodli berharap kehadiran Gubernur Khofifah tersebut mampu memompa semangat siswa-siswi. Menurutnya, saat ini Umaha terus melakukan optimalisasi infrastruktur dan melakukan banyak kerja sama. Bahkan, pihaknya mengaku siap jika Umah bisa berkolaborasi dengan Pemprov Jatim dalam berbagai lini dan sektor.

Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok

Pada momen tersebut, Umaha juga meminta Gubernur Khofifah menjadi Dewan Penyantun Umaha YPM. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO