Kemarau Panjang, Warga Desa Tugurejo Blitar Selatan Terpaksa Pakai Air Kotor

Kemarau Panjang, Warga Desa Tugurejo Blitar Selatan Terpaksa Pakai Air Kotor Jarak pemukiman warga Desa Tugurejo dan sumber air terdekat mencapai dua kilometer.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Warga RT 29-33 Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar terpaksa memanfaatkan air sumber yang sudah kotor dan berbau untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini dirasakan sekitar 50 kepala keluarga sejak memasuki musim kemarau.

Sunari warga setempat mengatakan, di daerah mereka memang terdapat enam sumber air. Namun pada musim kemarau seperti saat ini, keenam sumber itu debit airnya berkurang. Ditambah banyak warga yang mengambil air sumber membuat air semakin keruh dan berbau.

Baca Juga: Kota Blitar Tak Luput dari Kekeringan, Pemkot Lakukan Dropping Air Bersih

"Sumur sudah tidak mengeluarkan air sama sekali. Ya terpaksa buat mencuci dan memasak ambil air dari sumber. Tapi ya kondisinya seperti itu. Keruh dan berbau," ungkap Sunari, Selasa (30/7/2019).

Kondisi ini diperparah dengan jarak pemukiman warga dan sumber air terdekat yang mencapai dua kilometer. Sementara untuk membeli air bersih, warga yang sebagian besar petani penggarap ini mengaku tidak mampu.

Harga air bersih satu tandon saat ini dijual seharga Rp 80 ribu. Dengan kapasitas air 250 liter, stok itu hanya cukup memenuhi kebutuhan air bersih bagi satu kepala keluarga selama satu bulan.

Baca Juga: Sejumlah Mata Air Menyusut, Warga Terpaksa Gunakan Air Keruh

"Kalau masih bisa ambil di sumber ya tidak beli. Meskipun bau kalau dimasak baunya akan hilang," ungkap Sunari.

Sunari dan warga lainya di Desa Tugurejo berharap pemerintah segera menyalurkan dropping air bersih ke desa mereka. Dia mengaku sejauh ini ia bersama puluhan kepala keluarga lainnya belum pernah tersentuh bantuan dropping air bersih dari pemerintah. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO