Gendong Kembar Siam Akila-Azila, Gubernur Khofifah: Insyaallah Sebentar Lagi, Dokter Siap

Gendong Kembar Siam Akila-Azila, Gubernur Khofifah: Insyaallah Sebentar Lagi, Dokter Siap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan penuh keibuan menggendong bayi kembar siam Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina asal Kendari, Sulawesi Tenggara saat menjenguk di RSU dr Soetomo Surabaya, Senin sore (5/8/2019). foto: Humas Pemprov Jatim/BANGSONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Empati Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sangat tinggi. Gubernur perempuan pertama Jatim itu menjenguk bayi Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng) di ruang rawat inap anak Bobo nomor 7 RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Senin (5/8) sore.

Didampingi Kepala Dinkes Jatim dr. Kohar Hari Santoso, Direktur RSUD dr. Soetomo dr. Joni Wahyuadi, mantan Menteri Sosial RI dan Kepala BKKBN itu disambut kedua orang tua bayi .

Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah

(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menjenguk bayi Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina asal Kendari, Sulawesi Tenggara di RSU dr Soetomo Surabaya, Senin sore (5/8/2019). foto: Humas Pemprov Jatim/BANGSONLINE.com)

Bahkan, saat bertemu dengan kedua bayi, dengan penuh keibuan Gubernur Khofifah menggendongnya. “Insyaallah sebentar lagi ya, para dokter sudah siap,” kata Khofifah seraya mengelus untuk menghibur Akila dan Azila yang mulai merengek karena susah bergerak.

Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)

Gubernur Khofifah percaya penanganan pemisahan kasus oleh tim ahli yang terdiri dari 70 dokter dan perawat dari RSUD. Dr Soetomo akan berjalan lancar dan sukses mengingat pengalaman yang cukup banyak.

“Kita mempercayakan tim dokter yang sudah punya pengalaman dan jam terbang sudah sangat tinggi dalam artian pengalaman dalam memisahkan bayi bagi tim ahli di dr Soetomo ini kan sudah pengalaman yang ke 99,” kata mantan menteri pemberdayaan perempuan era Gus Dur itu.

Saat ini, kata Khofifah, Pemerintah Provinsi Jatim sedang berkoordinasi dengan BPJS untuk mengkomunikasikan apakah untuk kasus ada dukungan khusus untuk pemenuhan kebutuhan dalam menangani kasus kali ini mengingat saat ini ada dua kasus lagi yang indent untuk ditangani disini.

Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok

“Tadi saya juga berkordinasi dengan Dirut BPJS, Prof. Fahmi apakah dimungkinkan ada diskresi dalam kasus-kasus khusus, karena kalau kita hari ini memberikan layanan untuk bayi pemenuhan kebutuhan yang harus dilakukan oleh RS ini apakah dimungkinkan untuk bisa mendapatkan special support, kami sedang berproses untuk itu,” ujar mantan Menteri Sosial ini.

Gubernur Khofifah pun berharap penanganan pemisahan bayi ini dapat ditangani dengan sebaik-baiknya, berjalan lancar dan berhasil sehingga kedua bayi tersebut dapat tumbuh kembang dengan baik.

“Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar mohon doanya, Insya Allah semua dilayani dengan baik oleh jajaran tim ahli dari dr. Soetomo,” harapnya.

Baca Juga: Sempatkan Beli Takjil pada Penjual Makanan Sepi Pembeli, Taushiah Kiai Afif ini Direspon Khofifah

Pemisahan bayi kembar dempet ini merupakan kasus pemindahan bayi dempet yang ke 99 oleh tim dokter dari RSUD dr. Soetomo. Kasus pemisahan bayi kembar Akila dan Azila merupakan Thoracoabdominopagus atau dempet dada dan perut.

“Setiap kasus berbeda satu dengan yang lain, variasinya sangat luas dan ini kasus dempet dada dan perut, kompleks kelainannya mulai dari dada bagian atas sampai perut, apalagi dia jantungnya menempel dan livernya menyatu,” kata dokter Agus Harianto, Ketua Tim yang menangani kasus Akila dan Azila.

Untuk rencana tim dokter belum memutuskan kapan tepatnya Akila dan Azila akan dioperasi untuk memisahkan keduanya.

Baca Juga: Dahlan Iskan Ngaku Bangga Sekali terhadap HARIAN BANGSA, Ternyata Ini Alasannya

“Rencananya kapan akan kami siapkan seoptimal mungkin setelah tim siap, alat siap dan pasien siap,” ujar dr. Agus Harianto. (hms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO