PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Haul KH. Mustofa Lekok ke-50 dihadiri ribuan jemaah. Jumlah jemaah yang hadir kali ini lebih banyak daripada haul sebelumnya. Tahun sebelumnya diperkirakan yang hadir 7.000-an, sementara sekarang kurang lebih 10 ribu orang.
KH. Mustofa bin Mustofa, salah satu putra KH. Mustofa mengungkapkan bahwa ayahnya merupakan salah satu figur Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia 1945.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
"Kiai Mustofa Kaintoh gi ulama gi pejuang. Sebeb beliau nikah pernah berjuang sareng Kiai Sa'dulloh, saat Belanda nyerbu ponduk Sidogiri (Kiai Mustofa itu ulama ya pejuang. Sebab beliau ini pernah berjuang bersama Kiai Sa'dulloh saat Belanda nyerbu Pondok Sidogiri)," ujar Kiai Mustofa yang akrab dipanggil Gus Muk tersebut dalam sambutanya, Selasa (13/8).
Kiai Mustofa juga menjelaskan bahwa ayahnya pernah ikut perang 10 November bersama santri Sidogiri. Jadi menurutnya, peranan ulama kepada Bangsa dan Negara sangat besar.
"Bileh bedeh ulama norok politik jer roaroh (Jika ada ulama yang ikut politik jangan dicibiri)," terang putra bungsu Kiai Mustofa kepada hadirin.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Menurut pandangan Gus Muk, bahwa ulama sekarang dengan zaman dulu perjuangannya beda. Kalau ulama dulu berjuang melawan Belanda, kalau ulama sekarang melawan oknum yang selalu memanfaatkan uang negara alias koruptor.
Terlepas dari figur pejuang, dijelaskan oleh KH. Imron Mutamakin selaku Ketua PCNU Kab. Pasuruan yang menukil cerita dari KH. Miftahul Akhyar Rais Am PBNU, bahwa Kiai Mustofa ini adalah orang yang berjasa besar kepada masyarakat Lekok.
Ia menceritakan, suatu saat para nelayan gelisah berlayar, disebabkan laut sedang mengalami kesepian ikan. Kemudian salah satu di antara para nelayan tersebut mengeluhkan hal ini kepada Kiai Mustofa, sehingga mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
"Akhirnya Kiai Mustofa menyempatkan diri jalan-jalan ke tepi pantai. Setibanya di tepi pantai, Kiai Mustofa memohon kepada Allah SWT supaya dipermudahkan urusan para nelayan. Selang beberapa waktu, sontak laut yang awalnya kesepian ikan, kini ikan melimpah dan menepi di lautan " jelas Gus KH. Imron.
Dalam acara haul tersebut dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan, serta ratusan ulama khos dan Habaib se-Jawa Timur. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News