GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dua korban kebakaran rumah di Desa Sekargadung RT 07 RW 02 Kecamatan Dukun, Ahad (18/8) dini hari tadi, ternyata masih satu keluarga. Mereka yakni Sidekan (74) yang tinggal satu rumah dengan anaknya, Ahsanul Ahmaidah. Serta satu rumah lagi ditinggali oleh Muasaroh (50) dan suaminya, Tamyis (58).
Dalam catatan Kecamatan Dukun, 2 keluarga itu masuk kategori keluarga miskin (gakin). Hal ini juga dibenarkan Camat Dukun Fatah Hadi saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com. "Kedua korban rumah yang habis terbakar masih keluarga. Mereka kategori gakin," ujarnya, Ahad (18/8).
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Menurut Fatah Hadi, rumah yang ditinggali Sidekan (korban meninggal) dengan anaknya Ahsanul Ahmaidah, berdempetan dengan rumah bibinya Muasaroh. "Rumahnya 100 persen kayu Mas, sisi depan dinding dari papan, sementara dinding lain mayoritas dari anyaman bambu. Makanya, sangat mudah terbakar," ungkapnya.
Fatah Hadi mengungkapkan, korban sehari-hari hanya bekerja serabutan, yakni sebagai buruh tani. "Jadi penghasilannya pas-pasan. Makanya, masuk kategori gakin," jelasnya.
Fatah Hadi juga menyampaikan kalau korban Ahsanul Ahmaidah selama ini adalah janda yang menanggung 2 anak yatim. "Suami korban sudah lama meninggal. Dia juga yang merawat orang tua (Sidekan, Red) yang meninggal terbakar," terangnya.
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
Pasca kebakaran, para korban sementara akan numpang di rumah tetangga dan kerabat. Pihak Kecamatan Dukun juga telah mengupayakan agar mereka segera mendapatkan bantuan untuk membangun rumah kembali.
Dia mengaku telah melaporkan musibah itu kepada Bupati Sambari Halim Radianto, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan Zakat Nasional (Baznas). "Mudah-mudahan segera ada solusi untuk membangun rumah korban, sehingga mereka kembali punya tempat tinggal," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News