PACITAN, BANGSAONLINE.com - Letak geografis yang bergunung dan berbukit, menjadi satu kendala pendirian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah wilayah Pacitan. Namun dengan berdirinya badan usaha milik desa (BUMDes), kendala tersebut akan bisa teratasi.
Direktur PT Mitra Desa Asri Agung Abadi, La Mema Parandy mengatakan, pihaknya telah melakukan anjak kerja sama dengan sejumlah desa di Pacitan untuk bisa mendirikan petroshop, sejenis pertamini yang sudah banyak berdiri di berbagai kota/kabupaten.
BACA JUGA:
- Soal Pemberian Keringanan Kredit, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan Serahkan ke Perbankan
- Harga Gula Pasir Kemasan Tembus Rp 22 Ribu per Kilogram
- Bupati Pacitan Perintahkan Sekda Konsultasi ke Pemprov Soal Kebijakan Ekonomi di Tengah Wabah Covid
- Akibat Wabah Corona, Satu Hotel di Pacitan ini Pilih Tutup Sampai 5 April
"Menurut rencana, petroshop nantinya akan didirikan di 14 desa. Harapan kami, dengan adanya petroshop tersebut, masyarakat akan lebih mudah lagi mendapatkan BBM dengan selisih harga yang tidak terlampau tinggi dengan SPBU," kata suami dari Sulis Setyorini, Ketua KPU Pacitan ini saat dikonfirmasi media, Selasa (20/8).
Beberapa desa yang dijadikan pilot projects tersebut di antaranya, Desa Purwoasri dan Worawari Kecamatan Kebonagung; Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo; Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro; Desa Tulakan dan Ketro Kecamatan Tulakan; Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo; Desa Penggung Kecamatan Nawangan; Desa Kalak Kecamatan Donorojo; Desa Bomo Kecamatan Punung; dan Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku.
"Untuk setiap titik harus kita persiapkan lahan seluas kurang lebih 200 meter persegi. Dan di setiap petroshop akan mengoperasikan tiga dispenser BBM," jelas pria yang akrab disapa dengan Bang Amir ini.
Amir berharap, dengan berdirinya petroshop nantinya, masyarakat akan lebih mudah dalam mendapatkan BBM segala jenis. Sehingga roda perekonomian masyarakat akan lebih bergairah karena transportasi dipastikan bakal semakin mudah.
"Setiap titik petroshop kita alokasikan anggaran senilai Rp 400 juta. Kami mohon dukungan masyarakat, semoga rencana ini bisa terlaksana dengan lancar tanpa kendala," harap pegiat organisasi Pemuda Pancasila ini. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News