KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tak dapat jatah anggaran, penggiat olahraga di Kota Mojokerto oleng. Bersama dengan para atlet, sejumlah pengurus Komite Olahraga Nasional (KONI) turun jalan dan berdemo di depan kantor Pemkot setempat. Aksi yang digelar Kamis (2278) ini dipimpin langsung oleh Ketua KONI Santoso Bekti Wibowo.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa menuntut Wali Kota Mojokerto bertanggung jawab, lantaran tak adanya anggaran baik di APBD maupun P-APBD 2019. Padahal, anggaran P-APBD telah disetujui wali kota dan DPRD.
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
“Ini bukti pemkot dan dewan tidak peduli dengan pembinaan olahraga di Kota Mojokerto. Kalau seperti ini, pembinaan olahraga akan mati,” ujar Santoso Bekti Wibowo, Ketua KONI Kota Mojokerto.
Menurut Santoso, tidak adanya anggaran hibah untuk KONI, merupakan bentuk pelanggaran yang dilakukan wali kota terhadap UU nomer 3 tahun 2005 yang menyebut pemerintah wajib mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keolahragaan.
Ia mengatakan, ketiadaan anggaran ini membuatnya merogoh kocek pribadi. “Untuk pembinaan saat ini semua atlet memakai dana pribadi, ” tuturnya.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Contohnya, pada gelaran Porprov bulan lalu, dirinya harus mengeluarkan uang pribadi untuk memberangkatkan atlet. Bahkan, ada salah satu cabor harus nunut melalui KONI Kabupaten Mojokerto agar mengikuti kejuaraan.
“Kalau tak ada solusi kita akan melakukan penggalangan koin ke pengguna jalan untuk membiayai pembinaan atlet,” ancamnya.
Setelah melakukan orasi dan membentangkan spanduk tuntutan, sebanyak delapan perwakilan KONI melakukan audiensi dengan perwakilan eksekutif dan legislatif secara tertutup di ruang Nusantara. (yep/rev)
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News