SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubenur Papua Lukas Enembe menegaskan jika Referendum merupakan urusan negara. Hal ini ia sampaikan saat menggelar konferensi pers usai kedatangannya ke asrama mahasiswa Papua di jalan Kalasan, Surabaya, ditolak oleh mahasiswa setempat, Selasa (27/8).
"Referendum bukan saya, itu urusan negara. Referendum is solution, itu kan yang selama ini kami terima di mana-mana. Tapi itu bukan gubernur, itu ranah Kepala Negara," ujar Enembe didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki di Grand Dafam.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Kontrak hingga 2061, Menteri ESDM: Cadangan Freeport Bisa Sampai 100 Tahun
Dalam kesempatan itu, Lukas Enembe juga mengungkapkan kekecewaannya atas sikap para mahasiswa di dalam asrama. "Sebagai kepala daerah saya kecewa sikap seperti itu. Kalau bicara referendum itu bukan gubernur, itu urusan dengan negara," terangnya lagi.
Ditanya terkait solusi untuk menyudahi konflik Papua, ia mengaku sudah melaporkan masalah itu ke Presiden. "Saya sudah lapor ke Jokowi. Jokowi adalah Kepala Negara," imbuhnya.
Lukas Enembe juga membantah adanya gerakan Papua merdeka di belakang mahasiswa. "Gerakan Papua merdeka di sana (asrama mahasiswa, Red) itu gak ada. Itu mereka (gerakan Papua merdeka) orang di Papua sana, yang bawa senjata," tegasnya.
Baca Juga: 10 Orang Tewas Dalam Kericuhan di Wamena
"Itu murni mahasiswa. Tapi kita nggak tahu apakah mereka ini mahasiswa semua ataukah ada yang tidak kuliah, ya itu aja," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubenur Papua Lukas Enembe ditolak saat mengunjungi asrama mahasiswa papua di Jalan Kalasan Surabaya. Mahasiswa enggan membuka pintu gerbang begitu rombongan Gubernur Papua dan Gubernur Jatim tiba.
"Lepas Garuda dulu kalau ke sini, lepas garuda," teriak para mahasiswa dari dalam asrama. Bahkan mereka juga sempat menggebrak pintu gerbang.
Baca Juga: Kunjungi Maibo, Gubernur Khofifah Siap Jadi Ibu Asuh Anak-Anak yang Mau Bersekolah di Jatim
Lukas Enembe hanya sejenak menunggu di depan pintu gerbang. Karena mendapat penolakan itu, ia kemudian meninggalkan lokasi. (ana/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News