JAKARTA (BangsaOnline) Demo besar-besaran menolak Plt Gubernur DKI Basuki T Purnama menjadi gubernur dilakukan ormas Islam Front Pembela Islam (FPI) Cs di depan Balai Kota Jakarta. Salah satu orator mengatakan Ahok tak serta merta bisa menjadi gubernur.
"Kalau Ahok sampai naik jadi gubernur, dia melanggar konstitusi. Dalam aturan disebut apabila seorang gubernur berhalangan maka tak serta merta wakilnya naik sebagai gubernur," kata Habib Muhsin dalam orasinya di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (10/11/2014).
Baca Juga: Muncul Narasi Pribumi Harus Bangkit dari Hegemoni Ba'alawy dan China, Siapa yang NKRI
Muhsin tak merinci UU dan aturan mana yang dirujuknya untuk orasinya itu. Di depan ratusan pendemo ia menyebut bahwa dalam aturan lainnya, jika masa jabatan di atas 18 bulan maka gubernur harus dipilih melalui DPRD.
"Jadi Ahok tidak serta merta jadi gubernur," ucapnya yang disambut tepuk tangan pendemo.
Dia melanjutkan, bahwa jika ada instruksi Kemendagri yang meminta Ahok segera dilantik harus dicurigai. "Kalau instruksi Kemendagri untuk Ahok dilantik, itu ada tumpangan politiknya," ujarnya.
Baca Juga: Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
"Allahu akbar," pekik pendemo.
Dia mengklaim warga Jakarta yang diwakilinya dalam demo ini tak ingin Ahok menjadi gubernur. Karena itu, dia ingin Ahok tak menjabat sebagai gubernur.
"Silakan turun, kalau nggak mau turun, mati," kata Muhsin bernada provokasi.
Baca Juga: Habib Rizieq Senang Dua Buaya dan Setan Berkelahi: Ini Rezeki dari Allah
Pendemo memenuhi sepanjang jalan Medan Merdeka Selatan yang berada di depan Balai Kota. Mereka menggunakan baju berwarna putih membawa bendera ormas. Pendemo ini mengklaim mengantongi 99 persetujuan ormas untuk menolak Ahok dilantik menjadi gubernur.
Para orator unjuk rasa mengajak menimpuki Ahok bila masuk ke kampung-kampung sampai mengancam menurunkan Ahok dengan kekerasan.
Demo FPI yang berpindah dari DPRD ke kantor Plt Gubernur DKI Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat semakin 'panas'. Ahok dicaci maki dengan sebutan binatang.
Baca Juga: Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi
"Ahok itu musuh Islam, penyuka makanan babi, nggak pantas pimpin Jakarta!" teriak Ketua Umum FPI Rizieq Shihab yang berorasi dengan berapi-api di atas mobil komando di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2014).
Menurut Rizieq, Ahok yang belum menjadi Gubernur DKI saja telah mengeluarkan peraturan-peraturan yang 'nyeleneh'. Peraturan itu seperti melarang dilakukannya kurban di sekolah dasar.
"Kayak nggak ada calon gubernur lain saja yang agamanya Islam!" cetus Rizieq yang berjubah putih dan sorban putih ini.
Baca Juga: Dapat Restu Orang Tua, Dua Remaja Kristen Ikrar Syahadat di Masjid Al-Akbar
Rizieq dan FPI akan berjuang agar Ahok segera turun dari jabatannya. "Kalau Ahok nggak jadi gubenur, polisi bisa hidup santai. Tapi kalau Ahok jadi gubernur, polisi akan terus berdiri dan tidak hidup santai karena kita akan terus melakukan aksi," kata Rizieq.
Mendengar ini, ribuan anggota FPI berteriak. "Ahok musuh Islam!". Mereka juga mencaci maki Ahok dengan kata-kata binatang seperti anjing dan babi.
Sementara Kasatpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso siap mengerahkan pasukan Satpol PP melindung Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan Kukuh siap menyatakan perang pada pendemo yang anarkis.
Baca Juga: Ahok Pengibar Politik Identitas Tingkat Tinggi, Pernah Diberi Gelar Sunan Kalijodo
"Ini saya sudah pakai seragam PDL, pakaian dinas lapangan. Ini siap perang. Jadi kalau ada yang nantangin kita perang," kata Kukuh di balai kota DKI, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Kukuh pun sempat menemui Ahok dan makan siang bareng. Dia mengaku sejauh ini kondisi aman tak terjadi apapun.
"Saya nggak melapor, saya hanya lewat ke sini. Kebetulan beliau lagi makan, diajak makan sekalian. Ditanya gimana di luar? Saya bilang aman Pak, nggak ada apa-apa. Kalau ada apa-apa ya tentunya sebagai tentara DKI ya siap perang," jelasnya.
Baca Juga: Ahok Mencari Pemimpin Bersih
Menurut dia, ada 800-an armada Satpol PP yang berjaga di sekitar balai kota. "Dari pusat dan dari wilayah. Kami memang bergantung ekskalasinya, ini kan enggak terlalu banyak. Satpol PP itu seiring dengan kekuatan lawan itu kiraa-kira berapa, mereka ribuan, kita sudah ada 800. Terus di tiap wilayah juga standby, jadi sewaktu-waktu saya butuh tinggal telepon segera dia meluncur ke mari," tutupnya.
Polisi mengimbau massa FPI tak sembarang omong saat melakukan unjuk rasa menolak Basuki T Purnama atau Ahok menjadi gubernur DKI. Polisi meminta FPI sopan dan tertib.
"Dalam kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum harus menjaga kesantunan dan kepatutan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Baca Juga: Menghabisi Etnis Arab, Membela Etnis Tionghoa, Radikalisme tanpa Pengakuan
Rikwanto mengimbau agar FPI selaku ormas menunjukkan adab dan perilaku yang terjaga. Apalagi merupakan ormas Islam.
"Jangan merugikan orang lain," terang Rikwanto.
Bagaimana respon Ahok. Ia mengaku telah mempelajari ajaran Islam sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Islam yang dikenalnya adalah Islam yang damai yang menerima semua warga tanpa memandang bulu. Kata dia, Islam tidak seperti tindakan anarkistis yang kerap dilakukan oleh FPI.
"Saya sekolah Islam SD sampai SMP, jelas Islam itu rahmatan lil alamin (rahmat untuk alam semesta), bukan seperti yang dilakukan FPI. FPI itu mempermalukan nama Islam, enggak pantas FPI ada di Indonesia lagi sebetulnya," kata Basuki, di Balaikota, Senin (10/11/2014).
FPI, lanjut dia, selama ini kerap melawan konstitusi. Salah satu contohnya dengan tindakan anarkistis yang dilakukan FPI beberapa waktu lalu saat melakukan aksi menolak Basuki menjadi gubernur DKI.
Saat itu, ratusan anggota FPI melempar Gedung DPRD DKI dan aparat kepolisian dengan batu kerikil dan kotoran hewan. Puluhan polisi pun mengalami luka-luka akibat tindakan anarkistis massa FPI itu.
"Kalau mereka menolak saya menjadi gubernur, berarti kan melawan konstitusi. Melakukan (tindakan) anarkistis melawan konstitusi," kata Basuki.
Atas tindakan anarkistis FPI itu, Basuki bakal melayangkan surat rekomendasi pembubaran FPI ke Menkumham, Senin (10/11/2014) ini. Basuki mengaku sudah mengoordinasikan hal ini bersama Kepala Biro Hukum DKI Sri Rahayu.
Ia berharap gubernur, bupati, dan wali kota untuk berani mengikuti jejaknya melawan FPI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas, pembubaran dapat dilakukan Kemenkumham melalui pengadilan untuk diberi sanksi berdasarkan data-data kepolisian.
Ada tiga jenis sanksi yang dapat diberikan kepada ormas pelanggar peraturan, yakni teguran, pembekuan, serta pembubaran ormas.
Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya'qub meminta FPI tak mencaci maki Basuki T Purnama atau Ahok dalam aksi unjuk rasanya. Ali mengingatkan jangan sampai aksi unjuk rasa justru membuat kemunkaran baru.
"Beramar maruf nahi munkar jangan menimbulkan kemunkaran yang baru," kata Ali yang juga ahali bidang syariah dan ilmu hadist lulusan Universitas King Saud ini saat berbincang, Senin (10/11/2014).
Ali menyayangkan bila dalam unjuk rasa FPI sampai mencaci maki dan mengata-ngatai Ahok dengan kata-kata yang tak pantas. "Itu dilarang menurut hukum agama," terang lulusan pesantren Tebu Ireng ini.
Menurut dia, sebagai muslim, FPI harus menunjukkan sikap yang baik dan terpuji. Jangan sampai justru menodai kesantunan umat Islam.
"Jangan anarkis, jangan mencaci maki dan sebagainya. Silakan demo asalkan sesuai koridor hukum positif dan hukum Islam," terang Ali yang juga Ketua Lembaga Pengkajian Hadis Indonesia (LepHi) ini.
"Amar maruf nahi munkar diwajibkan, tapi ada persyaratan yakni tidak membuat kemunkaran yang baru," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News