LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Polres Lamongan terus menggelar kegiatan bertemakan kebangsaan dengan menggandeng tokoh agama dan ulama untuk memberikan pemahaman tentang keagamaan yang rahmatan lil alamin. Hal ini sebagai upaya untuk mempersempit gerakan radikalisme atau kelompok garis keras yang kurang menerima ideologi pancasila dan NKRI.
"Kita (Polres-red) tidak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat termasuk mahasiswa agar waspada terhadap aliran menyimpang dari agama atau paham radikalisme," ujar Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, saat sambutan pembukaan Seminar Kebangsaan yang digagas Polres Lamongan di Universitas Muhamadiyah Lamongan (UMLa), Kamis(29/8).
Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya
Acara ini menghadirkan narasumber Ketua PW Muhamadiyah Jawa Timur, Dr. Saad Ibrahim, M.A., dan KH. Shodiqin Ketua PD Muhamadiyah Lamongan.
"Sekarang banyak pertanyaan jebakan yang bisa membuat kita terlena dan akhirnya menyalahkan orang lain. Kita harus hati-hati. Lebih baik diam daripada menjawab tapi salah. Dan kita tidak boleh takut dengan teroris dan harus dilawan, karena tindakan mereka memang salah," papar Feby.
Menurut Feby, kegiatan ini sengaja menyasar mahasiswa guna memberikan modal pengetahuan, bagaimana permasalahan intoleransi yang saat ini semakin meruncing dan maraknya penyebaran pemahaman radikal.
Baca Juga: 1 Juta Rokok Ilegal dan 24 Gram Sabu di Lamongan Dimusnahkan
"Kalau hal ini tidak ditindaklanjuti, akan menjadi sesuatu hal yang berbahaya, karena mereka mempermasalahkan ideologi Pancasila dan sistem kenegaraan kita. Maka, cinta NKRI harus kita kuatkan," kata Feby.
Dalam kesempatan itu, Kapolres mengajak semua elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas untuk bersama-sama sinergi mencari dan meluruskan paham-paham yang bertentangan dengan islam dan pemahaman ideologi Pancasila, serta sistem kenegaraan.
"Untuk memahamkan yang demikian itu, tentu bukan tugas TNI-Polri saja, tapi bagaimana semuanya ikut andil menyadarkan, agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar, yakni islam yang rahmatan lil alamin," ungkapnya.
Baca Juga: Satresnarkoba Polres Lamongan Ringkus 8 Pengedar Sabu dan Dobel L
Sementara Dr. Saad Ibrahim dalam paparannya menjelaskan secara tegas, bahwa aksi teroris tidak dibenarkan oleh Agama. Ia menilai, para teroris itu keliru dalam memahami jihad. "Anak-anak mahasiswa, belajarlah dengan baik. Anda masih muda, pertebal iman dan pahami agama dengan benar, maka anda akan sulit terpengaruh dengan ajaran atau aliran yang tidak sesuai syariat Islam," pungkasnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News