PACITAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan manusia berbaju layaknya seekor kera meramaikan libur 1 Muharam 1.441 H di kawasan Pantai Klayar, Pacitan, Ahad (1/9). Mereka menampilkan tarian Kethek Ogleng yang sengaja digelar dalam rangka menyambut tahun baru Islam.
Selain tarian Kethek Ogleng, masyarakat sekitar juga menyelenggarakan peringatan 1 Suro dengan berbagai macam ritual, seperti selamatan Klayar.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Tarian Kethek Ogleng sendiri, sengaja didatangkan dari Sanggar Condro Wanoro Banaran, Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan. "Puluhan Kethek Ogleng ini ditampilkan 3 sesi sehari, pagi, siang dan sore," kata Kabid Pemasaran Disparpora Pacitan, Budi Hartoko.
Kethek Ogleng sengaja ditampilkan di Pantai Klayar yang merupakan pantai eksotik dan ramai pengunjung. "Ombaknya besar dan berbahaya. Karena itu gelaran selamatan dilakukan untuk memberikan peringatan agar pengunjung dan masyarakat berhati-hati. Sekaligus berdoa agar kita diberi keselamatan," imbuhnya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Adapun tarian Kethek Ogleng sendiri ditampilkan sebagai wahana memperkenalkan keberadaan kesenian asli Pacitan. "Ini sebagai warisan budaya tak benda yang sudah diakui dan dicatat sebagai warisan budaya Pacitan oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Dikbud RI," jelas pejabat eselon III B ini.
Budi Hartoko berharap, dengan pertunjukan ini para wisatawan yang berasal dari berbagai wilayah semakin terkesan dengan kekayaan alam dan seni budaya Kabupaten Pacitan. "Dan obyek wisata di Pacitan menjadi tujuan wisatawan. Tradisi dan ritual masyarakat terlaksana, tempat pantai terjaga, atraksi dan kesenian tetap lestari dan saling mengisi," harapnya.
Sementara itu, Imam salah seorang pengujung menuturkan, pertunjukan seni tradisional seperti Kethek Ogleng ini sangat menghibur pengunjung di tempat wisata. "Apalagi Kethek Ogleng tidak sekadar tarian, namun ada gerakan akrobatik yang hebat dan memanjakan mata lensa," puji wisatawan asal Pranakokan Kulon Progo Yogyakarta tersebut. (yun/rev)
Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News