JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Anggota DPR dari F-PKB, Anwar Rachman, mempertanyakan apakah KPK membayar LSM atau NGO kok para aktivis anti korupsi itu selalu membela KPK.
"Untuk KPK ini yang kita pertanyakan selama ini KPK dalam hal beberapa yang berkaitan dengan publik selalu NGO yang tampil. Apakah NGO ini dianggarkan di dalam sini atau gimana? Biayanya gimana itu?," kata Anwar Rahman yang dikenal sebagai pengacara PKB itu, Senin (2/9/2019).
Baca Juga: Eks Kades Kletek Sidoarjo Dituntut 1 Tahun 10 Bulan Penjara di Kasus Dugaan Korupsi PTSL
Pertanyaan bernada sindiran Anwar Rachman itu disampaikan dalam rapat pembahasan anggaran tahun 2020 bersama KPK dan mitra kerja Komisi III lain di gedung DPR, Senayan, Jakarta. Anwar menanyakan apakah KPK memiliki anggaran khusus dalam kerja sama dengan LSM/NGO.
"Ada beberapa NGO, kemudian mengerahkan dukungan massa, nah ini kan ada anggaran. Apa dianggarkan di sini? Kalau masuk anggaran di pos apa?," kata Anwar Rachman yang dikenal sebagai loyalis Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), ketua umum PKB itu.
Laode M Syarif yang mewakili KPK langsung menjawab telak sindiran Anwar Rahman. “Tidak sama sekali. Tidak ada. Dan juga jangan menghina NGO. Kalau ibu wakil presiden datang KPK, nggak dibayarin itu. KH Said Aqil itu tidak dibayarin KPK kalau dia datang dukung KPK, NGO yang datang ke KPK itu akibat panggilan hati tidak dibayar satu peser pun dari duit KPK,“ kata Laode M Syarif lantang.
Baca Juga: PKB Gelar Konsolidasi Pemenangan Paslon Luman dan Mudah di Pasuruan
Ia minta Anwar Rahman tidak merendahkan para tokoh bangsa dan LSM atau NGO yang mendukung KPK. Laode bahkan balik menyindir soal aksi-aksi demo yang sering digelar untuk mengeritik KPK. “Kita tidak pernah mau membayar orang untuk datang ke KPK. Yang perlu dipertanyakan itu yang kirim-kirim bus itu yang orangnya nggak tahu apa yang diomongin. Sampai 6-7 bus depan KPK. Nah itu yang dibayar. Kalau yang lain, para tokoh bangsa jangan kita rendahkan,” tegas dia dikutip tribunnews.
Sebelumnya, memang muncul aksi demo di depan KPK yang mengeritik keras KPK. Pemimpin demo itu berorasi minta agar KPK tidak intervensi pansel KPK. Sebab juru Bicara KPK Febri Diansyah pernah menunjukkan rekam jejak calon pimpinan KPK yang bermasalah.
Uniknya, meski pimpinan demo itu berbusa-busa mengeritik KPK, ternyata beberapa peserta aksi demo yang ia bawa malah gak tahu tujuan aksi demo itu. "Saya cuma ikutan aja, diajakin abisnya tadi," kata seorang ibu-ibu yang ikut aksi. Begitu juga seorang bocah asal Kemayoran Jakarta Pusat yang ikut aksi juga mengaku tidak tahu. "Cuma diajak, bang, ikutan aja," kata dia (tim)
Baca Juga: Perseteruan PAN dan PKB di DPRD Kota Blitar, Koalisi Pilwali Terancam Bubar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News