MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - KH Abdul Syakur Yasin, MA yang akrap dipanggil Buya Syakur berceramah tentang sifat buruk setan, termasuk sombong, di depan ribuan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat malam (21/9/2019). Menurut pengasuh Pondok Pesantren Candangpinggan, Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu Jawa Barat itu, sombong adalah sifat setan yang menyebabkan orang tak bisa masuk surga.
Buya Syakur datang ke pengajian akbar yang digelar di masjid Amanatul Ummah itu bersama rombongan, di antaranya muballighah perempuan Nyai Nining Nur Hasanah. Secara bergantian Buya Syakur dan Nyai Nining memberikan mauidhah hasanah kepada ribuan santri yang memadati masjid Amanatul Ummah.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Buya Syakur banyak mengupas tentang setan yang selama ini selalu dijadikan kambing hitam oleh manusia. “Setiap saya bertemu orang yang berbuat maksiat, pasti selalu bilang karena setan,” kata Buya. Ia memberi contoh orang berbuat zina. Pasti setan yang disalahkan. Begitu juga perbuatan maksiat yang lain.
“Saya jadi kasihan sama setan. Karena itu saya ingin memberikan advokasi kepada setan,” candanya yang disambut tawa para santri yang memadati masjid Amanatul Ummah.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Tapi, kata Buya Syakur, setan tak mau dibela. “Setan malah seneng kalau disalahkan,” kata Buya Syakur. Padahal manusia justru sebaliknya. Manusia marah jika disalahkan. Buya Syakur lalu bertanya kepada para santri. “Kalau kalian disalahkan senang apa tidak,” tanya Buya Syakur. Para santri serempak menjawab tidak senang.
“Ya, tapi kalau dipuji seneng kan?,” kata Buya Syakur menimpali. Para santri tertawa.
Buya Syakur lalu mengajak para santri membuka arsip lama tentang setan. Menurut Buya Syakur, semula setan itu adalah penghuni surga bersama para malaikat.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Nah, suatu saat Allah SWT menciptakan manusia, yaitu Adam. Tuhan memerintahkan agar iblis dan malaikat menyembah Adam. Setan secara tegas menolak. Begitu juga malaikat. “Iblis menolak secara vulgar sedang malaikat menolak dengan cara diplomatis,” ungkap Buya Syakur. Ia menjelaskan bahasa diplomasi malaikat, yaitu mengaku mahluk yang selalu bertasbih, sedang manusia akan membuat kerusakan di muka bumi.
Menurut Buya Syakur, iblis menolak menyembah Adam karena punya argumentasi. Ia merasa lebih baik daripada manusia. “Qola ana khoirun minhum. Iblis berkata: saya lebih baik dari mereka (manusia),” kata Buya Syakur. Dalam ayat al-Quran disebutkan: Kholaqtani min nar, wakholaqtahum minal ardl. Iblis merasa lebih baik dari manusia karena dicipta dari api, sedang manusia dicipta dari bumi.
Tapi, menurut Buya Syakur, argumentasi iblis itu salah. Bumi – kata Buya Syakur – jutru lebih baik karena mengandung kekayaan alam seperti emas, gas, dan sebagainya. Sedang api hanya mengandung pembakaran. “Jadi iblis tidak bisa membangun argumentasi,” jelas Buya Syakur.
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Menurut Buya Syakur, iblis itu bodoh. Kebodohan iblis itu kian jelas ketika Allah menguji ilmu pengetahuannya tentang isi alam. “Tuhan mengumpulkan Adam, malaikat, dan iblis. Tuhan menguji mereka. Mereka satu per satu ditanya tentang isi alam,” kata Buya Syakur.
Tapi hanya Adam yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan Allah SWT. Akhirnya malaikat mau menyembah Adam. Sedang iblis tetap menolak. Ia sombong, sehingga tak bisa mengakui kelebihan orang lain. Tuhan lalu memutuskan bahwa iblis adalah kafir, tertutup mata hatinya. “Karena sombong, Tuhan memutuskan bahwa Iblis adalah kafir. Ia akhirnya diusir dari surga,” katanya.
Buya Syakur bahkan mengulangi pernyataannya, karena iblis sombong maka Tuhan memutuskan ia kafir. “Jadi siapapun yang sombong itu kafir,” kata Buya Syakur.
Baca Juga: Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
Karena itu, Buya Syakur minta agar para santri tidak punya rasa sombong, meski sedikit. “Merasa wajahnya lebih cantik dari pada santri lain pun, itu sudah ada rasa sombong,” kata Buya Syakur.
Begitu juga orang yang merasa pinter atau merasa lebih pintar dari orang lain. “Orang sombong sedikit pun tak akan masuk surga. Iblis yang sudah ada di surga saja diusir karena sombong, apalagi yang belum masuk surga. Para santri belum pernah masuk surga kan,” kata Buya Syakur.
Iblis, kata Buya Syakur, selain bodoh dan sombong juga tak pernah menyesal dan minta maaf kepada Tuhan. Ketika diusir dari surga ia bahkan menantang Tuhan. “Oke, aku keluar dari surga tapi aku ada dua permintaan,” kata iblis.
Baca Juga: Akad Nikah Putri Kiai Asep Dihadiri Syaikh Mesir, Dubes Sudan, Khofifah, Wakil Ketua MPR, dan Kiai
Pertama, iblis minta agar ia diberi umur pajang sampai kiamat. Kedua, agar iblis diberi izin untuk menggoda manusia. “Kata iblis, demi kebesaran-MU, akan kugoda manusia,” kata Buya Syakur.
Karena itu ia minta para santri jangan memiliki sifat seperti iblis, yaitu bodoh, sombong dan tak pernah menyesal. Sebab sifat-sifat jelek itu menyebabkan manusia tak bisa masuk surga.
KUNJUNGI SENTRA BISNIS AMANATUL UMMAH
Acara pengajian akbar itu berakhir pada pukul 11.00 malam. Usai pengajian, rombongan Buya Syakur mengunjungi lembaga pendidikan di bawah naungan Amanatul Ummah yang tersebar di sekitar Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Seperti Madrasah Aliyah Unggulan, SMA Unggulan, Madrasah Bertaraf Internasional dan lainnya. Rombongan juga berkunjung ke kawasan Institut KH Abdul Chalim yang terletak di Desa Bendunganjati tak jauh dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
Baca Juga: Raih Gelar Master di UAC, Wakil Ketua MPR RI: Bila Republik Ini Miliki 10 Kiai Asep Makin Cepat Maju
Terakhir, rombongan Buya Syakur mengunjungi sentra-sentra bisnis Amantul Ummah. Dengan diantar Kiai Asep Saifuddin Chalim, rombongan Buya Syakur mengunjungi tempat pembuatan air mineral Afiah yang baru dibangun. Menurut Kiai Asep, air kemasan bermerk Afiah ini selain menyehatkan juga sangat bersih dan jernih.
“Airnya lebih jernih dari air air kemasan yang sudah dijual di pasaran,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com yang mengikuti rombongan tersebut hingga pukul 0.2.00 pagi.
Rombongan Buya Syakur juga mengunjungi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) yang terletak di Desa Tanjungkenongo tak jauh dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah. SPPBE ini baru dibangun dan diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada 27 Juli 2019 lalu. (tim)
Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mewisuda 658 Mahasiswa, Kiai Asep Ingatkan Visi-Misi UAC
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News