MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berziarah ke makam Gubernur Pertama Jawa Timur Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo di Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jum'at (11/10/). Saat ziarah, Khofifah sempat meneteskan air mata karena terharu mengingat sejarah Ario Soerjo.
Seperti tertulis dalam sejarah, Ario Soerjo wafat dibunuh PKI secara kejam saat perjalanan dari Yogyakarta menuju Madiun. Dia bermaksud menghadiri 40 hari meninggalnya adiknya yang dibunuh PKI. Namun dalam perjalanan itu gerombolan PKI membunuh Ario Soerjo di dalam hutan. Penduduk menemukan mayatnya empat hari kemudian di Kali Kakah, Dukuh Ngandu, Desa Bangunrejo, Kedunggalar, Ngawi Jawa Timur. Ia kemudian dimakamkan di Sawahan, Desa Kepalrejo, Magetan Jawa Timur.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
(Gubernur Khofifah menabur bunga di pusara Gubernur Soerjo. foto: istimewa/ BANGSAONLINE.com)
Gubernur Pertama Jawa Timur yang akrab disapa Gubernur Soerjo tersebut menjabat sebagai Gubernur pada rentang periode tahun 1945 - 1948. Sebelumnya, dia menjabat bupati di Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Khofifah datang sekitar pukul 09.00 ditemani Bupati Magetan dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jawa Timur. Setibanya di kompleks makam, upacara ziarah digelar dengan diawali pembacaan sejarah singkat Gubernur Soerjo.
Selanjutnya, Khofifah memimpin prosesi mengheningkan cipta dan peletakan karangan bunga di pusara makam Gubernur Soerjo dan ditutup dengan pembacaan doa dan tabur bunga yang diikuti seluruh tamu undangan. Seusai upacara, Khofifah memberikan santunan kepada anak yatim dan bingkisan kepada para ahli waris.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
"Ini (ziarah-red) bagian dari cara kami sebagai generasi penerus menghargai dan menghormati jasa dan keteladanan para pendahulu bangsa. Gubernur Soerjo adalah peletak dasar pondasi Jawa Timur sebagai sebuah provinsi di Indonesia," ungkap Khofifah di Kompleks Makam Gubernur Suryo, Magetan.
Gubernur Soerjo, kata Khofifah, semasa hidupnya terkenal sebagai sosok pemimpin pemberani dan tegas. Keberaniannya tersebut terlihat saat sekutu memberi ultimatum kepada seluruh rakyat Surabaya untuk menyerah pada 10 November 1945.
Namun, lanjut Khofifah, Gubernur Soerjo berani menolak mentah-mentah ultimatum tersebut dan memilih berperang melawan sekutu. Sekian waktu berlalu, tanggal 10 November lantas diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Gubernur Soerjo telah diangkat menjadi Pahlawan Nasional dan namanya pun diabadikan sebagai nama jalan utama didepan Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya," imbuhnya.
Khofifah berharap, seluruh rakyat Jawa Timur, khususnya generasi muda dapat meneladani dan mencontoh aksi pemberani dan heroik Gubernur Soerjo, tentunya sesuai konteks situasi kekinian bangsa.
"Di era sekarang ini, ada perang yang lebih dahsyat dan mempunyai efek lebih menghancurkan ketimbang perang zaman dulu yakni cyber war dan trade war. Ini yang harus kita antisipasi bersama. Terutama anak-anak muda," tuturnya.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Khofifah mengatakan, ziarah ke Makam Gubernur Soerjo merupakan bagian dari rangkaian perayaaan HUT Jawa Timur ke 74. Puncak HUT Jatim sendiri yakni pada tanggal 12 Oktober. Rencananya, pada puncak perayaan HUT Jatim akan digelar pesta rakyat yang diisi berbagai panggung hiburan dan stan-stan makanan yang disajikan secara gratis untuk masyarakat umum. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News