BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto telah selesai melakukan ekskavasi awal di Candi Gedog, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Pada ekskavasi selama lima hari mulai 7-11 Oktober 2019 lalu, tim BPCB baru menemukan pagar keliling Candi Gedog. Sedangkan, posisi bangunan utama candi belum terlihat.
Kuat dugaan, keberadaan Candi Gedog yang juga dituliskan Raffles dalam buku History of Java itu masih terpendam di sekitar pohon beringin yang berdiri kokoh di situs Joko Pangon.
Baca Juga: Ekskavasi Lanjutan Candi Gedog Blitar, Tim BPCB Jatim Fokus Menampakkan Bentuk Luar Candi
"Hasil ekskavasi mulai hari pertama hingga berakhir kami menemukan sudut-sudut pagar keliling lingkungan candi. Namun, bangunan utama candi diperkirakan masih terpendam di sekitar pohon beringin," ungkap Ketua Tim Ekskavasi Candi Gedog dari BPCB Trowulan, Nugroho Harjo Lukito.
Selain menemukan sudut pagar keliling candi, tim juga menggali di titik penemuan arca kepala kala, untuk mencari struktur bata di belakang arca kepala kala. Namun, tidak ditemukan struktur bata di belakang penemuan arca kepala kala. Hanya bata yang berserakan namun tak berstruktur.
"Perkiraan itu bata bekas reruntuhan candi yang ditumpuk di lokasi," imbuhnya.
Baca Juga: Ekskavasi Candi Gedog Segera Dimulai Kembali
Hasil ekskavasi awal ini akan disampaikan ke Pemkot Blitar.
Pihaknya berharap Pemkot proaktif ikut melestarikan. Termasuk mendukung proses ekskavasi lanjutan untuk menemukan bangunan utama candi di lokasi. Meski pihak BPCB sendiri juga siap secara secara teknis maupun penganggaran.
"Perlu adanya ekskavasi lanjutan karena pada tahap awal ini sudah menunjukkan adanya potensi bangunan sebuah candi," paparnya.
Baca Juga: Benda Bersejarah Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan di Kediri
Dari proses ekskavasi ini, tim BPCB juga menemukan sejumlah benda purbakala. Di antaranya, pecahan gerabah dan fragmen gandik (batu panjang kecil mirip ulekan). Pecahan gerabah itu diperkirakan peninggalan era Majapahit. Gerabah itu bukan dipakai untuk keperluan sehari-hari, tapi untuk keperluan ritual.
Keberadaan Candi Gedog ini mulai terkuak, sekitar satu bulan lalu. Saat itu warga menemukan sebuah arca kepala kala di lahan jagung Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
BPCB menduga kuat di lokasi dulunya merupakan kompleks bangunan percandian di era Majapahit. Hal itu berdasarkan penemuan beberapa benda di lokasi tersebut. Keberadaan Candi Gedog itu juga dituliskan Raffles dalam buku History of Java volume II terbitan 1887. (ina/rev)
Baca Juga: Menelusuri Jejak Syekh Bela Belu di Bumi Kediri, Putra Raja Terakhir Majapahit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News