MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tahun 2030, Kabupaten Mojokerto harus bisa mewujudkan three zeroes terkait penanganan AIDS. Komitmen ini ditegaskan kembali Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, pada diskusi bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Mojokerto dengan Advokasi Kepala Desa, terkait perencanaan APBDes dalam kegiatan penanggulangan AIDS, Rabu (16/10) siang di Hotel Sun Palace Trowulan.
“Tahun 2030 Kabupaten Mojokerto harus mencapai three zeroes. Yaitu tidak ada penularan HIV, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA). Kita masih punya waktu 10 tahun lagi untuk mencapai hal tersebut,” kata wabup.
Baca Juga: Dalam Sehari, Pemkab Mojokerto Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa kegiatan yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, salah satunya dengan membentuk Pokja Peduli HIV tingkat desa bersama TP PKK Kabupaten Mojokerto.
Meski kegiatan yang ada di dalamnya dipandu oleh TP PKK, namun Pokja HIV adalah milik desa. Sehingga semua elemen di desa harus ikut berperan. Di antaranya terkait penyuluhan, pengawasan risti, pendampingan penderita, serta pelayanan medis yang dalam hal ini dilakukan puskesmas setempat.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga berkomitmen untuk terus peduli terhadap ODHA, dengan memberi pelayanan kesehatan terbaik serta tambahan vitamin. Menurut wabup, kesehatan adalah pelayanan dasar untuk masyarakat. Serta melaksanakan pengobatan untuk dapat mempertahankan kualitas kesehatan demi optimalnya program pembinaan kemandirian.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
“Saya minta sumbangsih dan kepedulian kita semua untuk memerangi ini (AIDS),” pinta wabup. (yep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News