SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Nilai ekspor perhiasan Indonesia Januari-Agustus 2019 mencapai 1,47 miliar US dolar. Nilai tersebut naik 13 persen dari periode yang sama tahun 2018 sebesar 1,3 miliar US dolar.
"Ini yang membuat Indonesia menduduki peringkat kesembilan di perdagangan perhiasan dunia," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menegah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, dalam pembukaan Surabaya International Jewellery Fair 2019, di Surabaya, Kamis (17/10).
Baca Juga: Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali
Pihaknya juga mengapresiasi Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) yang sudah 24 kali melakukan pameran perhiasan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, telah menyampaikan kepada Menko Perekonomian, Gubernur BI, Menperin, dalam Rakor Bank indonesia beberapa waktu lalu terkait bea ekspor perhiasan.
"Kami meminta ekspor emas dari Jatim bisa langsung direct ke Dubai dengan proses yang bisa diberikan seperti Uni Emirat Arab memberikan ke Singapura. Itu bea masuk nol persen," bebernya.
Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Indonesia, lanjutnya, jika mengekspor langsung ke Dubai, kena biaya 5 persen. "Sementara ini untuk bisa masuk ke Dubai, komoditas perhiasan dari Indonesia diekspor ke Singapura dulu dengan bea masuk 0%, setelah itu produk Indonesia diekspor oleh Singapura ke Dubai," ujar dia.
Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI), Iskandar Husein menambahkan, sejauh ini pemerintah sudah mendorong industri perhiasan untuk lebih maju melalui kebijakan-kebijakannya seperti bea masuk 0% untuk bahan baku intan dan gemstone.
Bahkan, lanjutnya, industri perhiasan Indonesia saat ini lebih diminati karena produknya merupakan handmade dan berunsur budaya.
Baca Juga: Mampir ke Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy, Khofifah Kagum dan Ajak Masyarkat Beli Produk UMKM Jatim
Pihaknya juga menyampaikan, dalam pameran tersebut terdapat hadiah menarik berupa 1 set perhiasan dengan belanja khusus senilai Rp 2 juta berlaku kelipatan. Tidak hanya itu, juga ada voucher belanja senilai Rp 5 juta dengan minim belanja Rp 5 juta serta 4.000 souvenir bagi pengunjung wanita.
Sebagai informasi, gelaran Surabaya International Jewellery Fair 2019 yang berlangsung di Hotel Shangri-La selama 17-20 Oktober 2019 itu menghadirkan industri perhiasan besar hingga menengah sebanyak 35 peserta. Industri kecil sebanyak 531 peserta, dan binaan Kemendag maupun Pemprov Jatim sebanyak 54 peserta.
Peserta bukan hanya pengusaha perhiasan dari Jatim, tapi juga berbagai daerah di Indonesia. (mid/rev)
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Bahas Peluang Kerja Sama dan Ajakan World Trade Conference dari Dubes Peru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News