Januari-Agustus 2019, Nilai Ekspor Perhiasan Indonesia Naik 13 Persen

Januari-Agustus 2019, Nilai Ekspor Perhiasan Indonesia Naik 13 Persen Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Arumi Bachsin beserta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia Jeffri Thumewa saat meninjau stand pameran Surabaya International Jewellery Fair 2019.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2019 mencapai 1,47 miliar US dolar. Nilai tersebut naik 13 persen dari periode yang sama tahun 2018 sebesar 1,3 miliar US dolar.

"Ini yang membuat Indonesia menduduki peringkat kesembilan di perdagangan dunia," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menegah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, dalam pembukaan Surabaya International Jewellery Fair 2019, di Surabaya, Kamis (17/10).

Baca Juga: Harga Emas Antam di Surabaya per 19 Januari 2025

Pihaknya juga mengapresiasi Asosiasi Pengusaha dan Permata Indonesia (Apepi) yang sudah 24 kali melakukan pameran .

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, telah menyampaikan kepada Menko Perekonomian, Gubernur BI, Menperin, dalam Rakor Bank indonesia beberapa waktu lalu terkait bea ekspor .

"Kami meminta ekspor emas dari Jatim bisa langsung direct ke Dubai dengan proses yang bisa diberikan seperti Uni Emirat Arab memberikan ke Singapura. Itu bea masuk nol persen," bebernya.

Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Kemkomdigi Ajak UMKM Malang Naik Kelas Lewat Digitalisasi

Indonesia, lanjutnya, jika mengekspor langsung ke Dubai, kena biaya 5 persen. "Sementara ini untuk bisa masuk ke Dubai, komoditas dari Indonesia diekspor ke Singapura dulu dengan bea masuk 0%, setelah itu produk Indonesia diekspor oleh Singapura ke Dubai," ujar dia.

Sekjen Asosiasi Pengusaha dan Permata Indonesia (APEPI), Iskandar Husein menambahkan, sejauh ini pemerintah sudah mendorong industri untuk lebih maju melalui kebijakan-kebijakannya seperti bea masuk 0% untuk bahan baku intan dan gemstone.

Bahkan, lanjutnya, industri Indonesia saat ini lebih diminati karena produknya merupakan handmade dan berunsur budaya.

Baca Juga: Wujudkan Pengelolaan Keuangan Negara yang Lebih Baik dengan Cashless Government

Pihaknya juga menyampaikan, dalam pameran tersebut terdapat hadiah menarik berupa 1 set dengan belanja khusus senilai Rp 2 juta berlaku kelipatan. Tidak hanya itu, juga ada voucher belanja senilai Rp 5 juta dengan minim belanja Rp 5 juta serta 4.000 souvenir bagi pengunjung wanita.

Sebagai informasi, gelaran Surabaya International Jewellery Fair 2019 yang berlangsung di Hotel Shangri-La selama 17-20 Oktober 2019 itu menghadirkan industri besar hingga menengah sebanyak 35 peserta. Industri kecil sebanyak 531 peserta, dan binaan Kemendag maupun Pemprov Jatim sebanyak 54 peserta.

Peserta bukan hanya pengusaha dari Jatim, tapi juga berbagai daerah di Indonesia. (mid/rev)

Baca Juga: Penjualan Kendaraan Listrik Melonjak pada bulan November, Tiongkok Jaga Momentum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO