Soal Stadion GBT Bau Sampah, Pengamat Unair: Pemkot Surabaya Terlalu Baper, Anti Kritik

Soal Stadion GBT Bau Sampah, Pengamat Unair: Pemkot Surabaya Terlalu Baper, Anti Kritik Dr. Airlangga Pribadi Kusman. foto: istimewa/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengamat politik Dr Airlangga Pribadi Kusman menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terlalu terbawa persaan (baper) dan terkesan anti kritik terkait kondisi (GBT). Menurut dia, pernyataan sejumlah pejabat terkesan terlalu emosional dalam menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Timur perihal aroma sampah yang kerap tercium di stadion GBT.

Padahal sejumlah kalangan - termasuk bonek - mengakui bahwa bau sampah itu sering menyengat saat pertandingan sepak bola.

Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur

Dosen Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu mengatakan, semestinya pernyataan tersebut dimaknai sebagai rasa perhatian dan rasa sayang Gubernur Jatim terhadap pengelolaan Kota Surabaya, termasuk warga Surabaya dan supporter Surabaya, Bonek Mania.

"Bukan sebaliknya, justru kembali menyerang Gubernur. Toh apa yang disampaikan itu adalah fakta sebenarnya, mengingat posisi GBT berdekatan dengan TPA Benowo. Jangan baper, harusnya ini menjadi bahan introspeksi," kata Angga - panggilan Airlangga Pribadi Kusman - saat ditemui di Surabaya, Ahad (3/11/2019).

Menurut Angga, komentar semata-mata agar membenahi pengelolaan sampah, yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Stadion GBT. Mengingat GBT merupakan salah satu stadion yang diajukan ke FIFA untuk menjadi venue pertandingan U-20 tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput

“Sebenarnya hal itu tidak perlu direspons reaktif, karena respons reaktif itu justru menghalangi pembenahan Kota Surabaya, yang saat ini sudah baik justru lebih baik lagi,” katanya.

Angga juga menyayangkan sikap netizen yang ramai-ramai menyikapi negatif pernyataan soal GBT tersebut. Bahkan, netizen terkesan sengaja membenturkan Gubernur dengan Wali Kota Surabaya .

“Terkait bau sampah di GBT, ada baiknya dimaknai sebagai ajakan positif untuk memberi kerangka solutif terbaik, seperti mempercepat program, baik yang tengah dilakukan oleh Provinsi Jatim maupun Kota Surabaya, untuk membangun pengelolaan limbah lebih cepat dan lebih baik lagi,” kata Angga.

Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil

Angga mengungkapkan, manajemen Persebaya maupun supporter juga mengakui mencium aroma tidak sedap dalam sejumlah pertandingan. Tentunya ini akan menimbulkan kesan negatif saat FIFA melakukan kunjungan ke GBT.

Angga pun yakin, Gubernur tetap ingin GBT terpilih menjadi salah satu venue pertandingan U20 Tahun 2021 mendatang. Tentunya hal tersebut membawa kebanggaan bagi warga Surabaya maupun Jawa Timur secara keseluruhan.

"Ini harus dimaknai sebagai bentuk dukungan Jawa Timur terhadap citra dan nama baik Indonesia di mata dunia. Jangan dimaknai dengan sempit sebatas wilayah Surabaya atau Malang. Tapi konteksnya adalah negara," tuturnya.

Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir

Seperti diketahui, meradang pasca Gubernur Jawa Timur, khofifah Indar Parawansa menyebut jika arah angin ke (GBT) sering aroma sampah sampai stadion. Pernyataan tersebut lantas ramai-ramai direspons anak buah Risma di antaranya Kabag Humas Febriadhitya Prajatara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Diaspora Surabaya Edi Santoso. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Persiapan ke Piala Dunia, Timnas Disabilitas Sepak Bola Latihan di Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO