Temuan Mayat yang Dikubur di Bawah Mushola Rumah di Jember, Diduga Karena Motif Asmara

Temuan Mayat yang Dikubur di Bawah Mushola Rumah di Jember, Diduga Karena Motif Asmara Petugas berjaga di depan rumah Surono, saat proses penyelidikan.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Misteri apakah Surono (51) warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo menjadi korban pembunuhan atau tidak, masih diselidiki oleh polisi. Mayat Surono diketahui dipendam di bawah lantai mushola rumahnya.

Informasi yang dihimpun, Surono menghilang sejak bulan Mei lalu.

Baca Juga: Selama Ramadhan, Polres Jember Gelar Patroli Kamtibmas

Tetangga sekitar, menilai Surono sebagai pribadi yang baik dan ramah dengan warga. Namun sebaliknya, sang istri, Busani (45) diketahui selingkuh sudah lama dengan Jumarin dan terlihat sering keluar berdua.

"Bu Wid (Busani) itu kurang lebih setahunan selingkuh dengan pria yang sekarang (diamankan) di Polsek itu (Jumarin). Semua orang sudah tahu mas," kata Sunarti, tetangga Surono, Senin (4/11/2019) saat dikonfirmasi wartawan.

Wanita yang sebaya dengan Busani itu mengatakan, jika hubungan gelap antara Jumarin dengan Busani sudah banyak diketahui warga. "Sering kalau keluar itu dengan pria itu (Jumarin) apa itu ke pasar, atau pergi entah ke mana. Kalau di rumah saat Pak Surono gak ada, saya tidak tahu. Karena jarak rumahnya jauh dengan warga," sambungnya.

Baca Juga: Curanmor di Jember Terekam CCTV, 1 Motor Raib

Sunarti dan warga lainnya mengenal Surono sebagai orang yang baik dan ramah. "Semua warga tahu, dan mengenal Pak Surono. Dia orangnya baik, rajin ibadah, tiap Jumat sholat. Banyak juga teman-temannya. Ini semua warga yang datang ke rumahnya ini prihatin dengan yang dialami Surono," katanya.

(Surono semasa hidup)

Baca Juga: Terekam CCTV, Maling Motor di Jember Hanya Butuh Beberapa Detik untuk Gondol Honda Beat

Pantauan wartawan di TKP, warga banyak yang berdatangan untuk mengetahui secara langsung kebenaran informasi bahwa jasad Surono dipendam di dalam rumah. Bahkan pihak kepolisian pun harus ekstra selalu memberikan peringatan agar warga tidak terlalu dekat dengan TKP karena masih dilakukan proses penyelidikan.

"Bu Wid (Busani) itu orangnya pendiam, jarang bicara. Kalau ketemu hanya di kebun saat panen, bilang kalau Pak Surono minggat, nikah lagi dengan perempuan di Lombok. Tapi kita tahu seperti apa dia," ucapnya dengan mencibir.

Sementara itu menurut salah seorang tetangga lainnya Sugiyanto, Surono memang sering ke luar kota. Sepengetahuan Sugiyanto, Surono biasa ke Bali untuk menjenguk anaknya yang bernama Bahar.

Baca Juga: Polisi di Jember Ungkap Penemuan Mayat di Desa Keting

"Apalagi sejak lama gak kelihatan (7 bulan belakangan), saya sering melihat Busani dengan Jumarin orang daerah Petung, Ledokombo sini," katanya.

Apakah Sugiyanto mencium bau perselingkuhan di antara dua orang itu? "Saya tidak tahu pasti, tapi sering sekali. Kasihan Pak Surono. Kita semua di sini teman-temannya. Tahu seperti apa Pak Surono. Orangnya baik," ungkapnya.

Dirinya berharap agar terungkap motif dugaan pembunuhan yang terjadi. "Semoga segera diketahui, apa benar pembunuhan atau bagaimana. Karena Pak Surono orang baik, kalau panen kebunnya, tidak lupa berbagi, kan punya kebun kopi, petai, durian, dan nangka. Selalu berbagi orangnya. Rajin juga kalau ibadah sholat ke masjid dekat sini," katanya.

Baca Juga: KPK Geledah Kantor Kontraktor di Jember

Senada dengan yang disampaikan Wiryanto, keponakan Surono. Dia mengaku kenal betul sosok paman (Surono) dan bibinya (Busani). "Tapi memang 9 bulan yang lalu saya ketemu Lek (Surono). Kalau dengan bibi (Busani) beberapa minggu yang lalu waktu anak keduanya Fatim melahirkan," ujarnya.

Diketahui olehnya, Fatim anak kedua pasangan Surono dan Busani, 2 bulan belakangan baru pulang dari Malaysia dan beberapa minggu yang lalu melahirkan. "Suaminya ada di Malaysia katanya, nikahnya saya tidak tahu, beberapa minggu lalu melahirkan anaknya itu," katanya.

Terkait hubungan suami istri paman dan bibinya itu, kata Wiryanto, baik-baik saja. "Sejak kecil saya diasuh Lek. Gak pernah cerita apa-apa (apa ada masalah atau tidak), dan ramah orangnya. Kalau lek (Surono) itu ngalah terus (jika tengkar), kalau bibi orangnya pencemburu. Kadang gurau, dan sering bercanda, tapi ya juga pencemburu. Kalau masalah selingkuh saya tidak tahu," ungkapnya.

Baca Juga: Polisi di Jember Amankan 4 Remaja Pembawa Sajam

"Dulu pernah bilang bibi dan Bahar juga bilang, katanya lek menikah lagi di Lombok. Karena Lek sering keluar, seminggu atau sebulan, juga mesti bilang alasannya jenguk Bahar di Bali," sambungnya. (jbr1/yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO