Paripurna Agenda PU R-APBD 2020, Fraksi Soroti Masalah Limbah, Dana Hibah, hingga Pilkades Serentak

Paripurna Agenda PU R-APBD 2020, Fraksi Soroti Masalah Limbah, Dana Hibah, hingga Pilkades Serentak S?idang paripurna kedua pembahasan Rancangan APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020, Senin (4/11).

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sidang paripurna kedua pembahasan Rancangan APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020 yang dilaksanakan di gedung DPRD dengan agenda PU berlangsung cukup hangat, Senin (4/11). Dari 7 fraksi yang ada di , mayoritas menyoroti beberapa program dan kebijakan pemerintah yang dianggap masih kurang maksimal dan kurang berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Salah satunya disampaikan oleh fraksi gabungan melalui juru bicaranya, yakni Najib, S.H. Politikus asal PKS ini menyoroti soal limbah beberapa perusahaan yang dibuang di sungai Wrati sehingga menyebabkan bau busuk. Sampai saat ini, belum ada penindakan dari dinas terkait atas persoalan tersebut.

Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan

"Pihak pemerintah tidak berani tegas menindak para perusahaan yang membuang limbah-limbah ke sungai Wrati. Padahal masyarakat masih memanfaatkan sungai tersebut untuk air minum,” jelas Najib.

Kritikan yang sama disampaikan oleh Fraksi Gerindra. Melalui juru bicaranya, dr. Kasiman, partai berlambang kepala burung garuda ini menyoroti soal anggaran dana hibah Dinas Pendidikan (Disdik). Ia meminta hendaknya dicantumkan penerima dan alamat lengkap, juga besar anggarannya.

Untuk diketahui, anggaran hibah yang diajukan tahun 2020 mencapai Rp 2020 miliar.

Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih

Dalam PU-nya, Gerindra juga menyoroti yang tidak melaksanakan rekomendasi dari Komisi I terkait dengan polemik Pilkades serentak. “Ini fatal. Padahal, kita Komisi I sudah merekomendasi untuk dilakukan penundaan tahapan pilkades, tapi rekom itu tidak dilaksanakan oleh ,“ cetusnya.

Untuk PU fraksi Nasdem, menyikapi soal buruknya pelayanan di RSUD Bangil yang tiap tahun tidak ada perubahan yang menonjol. Ia menyontohkan soal pasien atas nama Eko yang dirawat inap hingga meninggal dunia akibat kelalaian dari dokter dalam menjalankan tugas. Nasdem juga menyorot soal antisipasi bencana kebakaran yang dinilai masih lemot.

Usai paripurna, Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf yang dikonfirmasi soal PU beberapa fraksi mengatakan bahwa pihaknya yang akan memberikan jawaban. “Kita jawab PU fraksi besok, kritikan yang disampaikan tersebut masih wajar dan masukan bagi pemkab untuk terus melakukan perbaikan pelayanan,“ jelasnya. (bib/par/rev)       

Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO