BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pergelaran pentas seni Sandur Budaya Lokal Bangkalan Madura yang dilaksanakan oleh Bawaslu, mulai pukul 21.00 WIB di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (06/11) banyak mendapatkan sorotan dari masyarakat Bangkalan.
Mereka merespons kurang baik atas pelaksanaan pentas Sandur. Sejumlah masyarakat tidak mempermasalahkan Seni Sandurnya, tapi karena pelaksanaannya memakai uang negara, yakni APBN. Padahal, masih banyak kebutuhan masyarakat yang urgent sekali, seperti kekurangan air bersih yang melanda Kota Salak ini.
Baca Juga: Tiga Hari Pencarian, Nelayan Bangkalan Korban Perahu Karam Ditemukan Tersangkut di Pohon Bakau
Menurut salah satu penonton pentas Sandur, seharusnya Bawaslu lebih perhatian kepada anak yatim, panti asuhan, atau kegiatan lain yang lebih menyentuh ke masyarakat langsung. "Apalagi masyarakat Bangkalan di pelosok kekurangan air, krisis air bersih," kata Agus asal Mlajah.
Sementara Ketua Bawaslu Bangkalan Ahmad Mustain menjelaskan, pelaksanaan pentas Sandur sebagai rasa syukur Bawaslu terhadap pelaksanaan Pilkada, Pileg, dan Pilres dapat berjalan dengan aman, damai, dan kondusif.
"Selain itu sebagai sarana rekonsiliasi antara yang menang dan kalah. Selain melestarikan budaya seni Sandur lokal Bangkalan Madura, agar seni Sandur tidak punah," jelasnya.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Perahu Nelayan di Bangkalan Karam Diterjang Ombak
Ia mengingatkan bahwa seni sandur itu bukan hura-hura. Seni Sandur bisa menyatukan masyarakat, jika mau belajar bagaimana tata krama, andab asor (kesopanan), dan mempersatukan orang, rampak naung.
"Hanya Sandur jalan satu-satunya, tidak benar kalau sandur hura-hura, perlu dikoreksi. Jadi kalau urusan bantuan air bersih adalah bagian dari rasa sosial kita pribadi," ucapnya kepada BANGSAONLINE.com.
Ahmad menambahkan, Sandur sendiri memiliki filosofi yang dalam selain melestarikan budaya lokal asli Madura. "Siapa lagi kalau bukan anak muda yang melestarikannya. Dan saya mantan Duta Wisata tahun 2005, paham betul seni tradisional Sandur," tambahnya.
Baca Juga: Selama Januari 2025, Polres Bangkalan Ungkap 8 Kasus Curanmor, Amankan 9 Tersangka dan 2 Penadah
Ketua PCNU Bangkalan KH. Makki Nasir mengimbau kepada masyarakat untuk berpikir positif terhadap gelaran Bawaslu tersebut. "Positive thinking saja terhadap Bawaslu. Bawaslu ingin mengekspresikan rasa tasyakurnya itu dengan cara menggali budaya-budaya lokal," kata KH. Makki Nasir.
Tapi menurut KH Makki, perlu juga Bawaslu introspeksi atas respons masyarakat terkait kegiatan tersebut. Jangan sampai mengekspresikan kegembiraan yang terkesan dengan hura-hura.
"Selain itu juga, Bawaslu harus merasa peduli dengan kekeringan dan kekurangan air bersih yang melanda Bangkalan sesuai dengan harapan masyarakat," tuturnya lewat telepon.
Baca Juga: 2 Hari Pencarian, Jasad Santri Hanyut di Blega Bangkalan Akhirnya Ditemukan
Hadir dalam pentas Seni Sandur, Bupati Bangkalan, Ketua DPRD, Safiuddin Asomor (DPR RI), Halim (DPRD Jatim), sebagian anggota DPRD Bangkalan, Ketua Bawaslu Jatim, Ketua KPU, dan Mantan Ketua KPU Fauzan Jakfar. (uzi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News