
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Merayakan Hari Pahlawan 10 November 2019 untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berziarah kubur adalah salah satunya.
Seperti yang dilakukan salah satu bakal calon Bupati Jember, Djoko Susanto. Tapi bukan makam pahlawan nasional yang dipilih, namun pahlawan rakyat yang juga memiliki jasa besar, khususnya yang pernah membangun Kabupaten Jember.
"Momentum hari pahlawan ini, pertama itu adalah mengaktualisasikan, menghormati, mengenang, dan (mengingat) perjuangan jasa pahlawan yang sudah berbuat untuk kita bisa merasakan seperti sekarang ini," kata Djoko Susanto saat dikonfirmasi di sela kegiatan ziarahnya, Minggu (10/11/2019) pagi.
Menurutnya, ziarah kubur merupakan salah satu tuntunan agama untuk mengenang dan mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita, sekaligus mengingatkan bahwasanya semua orang bakal meninggal dunia.
"Seperti yang diajarkan warga Nahdliyin, sebagai ciri khas masyarakat religius dan juga nasionalis, yakni dengan berziarah kubur adalah yang bisa kita lakukan," katanya.
"Namun, tidak hanya pahlawan nasional, tetapi juga harus diingat adanya pahlawan rakyat yang pernah berjasa membangun daerah setempat. Inilah contoh bagi kita untuk mengajarkan generasi muda. Tapi ini semacam simbolisasi, karena pejuang kan banyak, seperti pahlawan rakyat ini yang berjasa babat alas dan membesarkan Jember. Jadi kita pilih tokoh-tokoh ini, tentunya tanpa mengabaikan yang lain (pahlawan nasional)," ungkapnya.
"Tujuannya untuk mempelajari manfaat keteladanannya, sehingga bisa ditirukan hal positifnya, sesuai juga dengan tuntunan yang diajarkan," sambungnya.
Diketahui ziarah kubur ke makam pahlawan rakyat ini, juga diikuti oleh Haji Hisam Arjasa, Widodo putra Mantan Bupati Jember Keenam R. Soedjarwo, dan Komunitas Forum Pemuda Kebonsari Bersatu (FPKBS). Kegiatan diawali dengan mengunjungi kompleks pemakaman Gebang Cukil, Kecamatan Patrang.
Di pemakaman ini, Djoko ziarah ke makam Patih Astrodikoro, Bupati Abdul Hadi, dan Syari’in. Patih Astrodikoro adalah pemegang tampuk pemerintahan Jember pada tahun 1895. Abdul Hadi adalah Bupati Jember periode 1968 – 1979. Syari’in adalah mantan anggota TNI yang di masa purna tugasnya banyak mewarnai pemerintahan di Jember.
Ziarah berikutnya dilanjutkan ke makam Mbah Sidiq di Jalan Gajah Mada, Kaliwates. Mbah Sidiq dikenal sebagai tokoh NU yang sangat dihormati di kalangan Nahdliyin.
Rangkaian ziarah leluhur Jember diakhiri di pemakaman Kebonsari. Tempat tersebut adalah pemakaman Bupati Soedjarwo, Bupati Jember periode 1961 – 1964.
Di tempat ini, Djoko juga menyerahkan secara simbolik sapu korek untuk memulai kegiatan bersih-bersih makam. Selain itu, Djoko juga mengunjungi kediaman Mbah Mojo, kakek-kakek yang sempat viral beberapa waktu lalu, karena tinggal selama kurang lebih 30 tahun di pemakaman umum. (jbr1/yud)