MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, memberangkatkan peserta gerak jalan Mojosari-Mojokerto tahun 2019 yang mengambil start di GOR Gajah Mada Mojosari hingga finish di Kecamatan Mojoanyar, Sabtu (23/11) siang.
Gerak jalan diikuti peserta kategori beregu umum putra dan putri masing-masing 18 regu, 30 regu pelajar putra, 25 regu pelajar putri, perorangan putra 164 orang, dan perorangan putri 87 orang.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Wakil bupati dalam event tahunan ini, mengajak semua peserta untuk mengenang jasa para pahlawan dengan memetik kembali nilai-nilai sejarah, khususnya peristiwa pertempuran masyarakat Kabupaten Mojokerto melawan Belanda.
“Saya harap event tahunan ini bisa diadakan sebelum Hari Pahlawan, supaya makin meriah. Tahun depan saya juga ingin agar partisipasi peserta makin banyak seperti dari perusahaan-perusahaan,” kata wabup yang hadir didampingi Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, Forkopimda, dan OPD.
Dengan diselenggarakannya gerak jalan Mojosari-Mojokerto, diharapkan pula agar generasi muda dapat memetik kembali nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Khususnya masyarakat Kabupaten Mojokerto pada pertempuran melawan Belanda di lokasi jembatan perbatasan antara Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu, dan Desa Gedangan Kecamatan Kutorejo dari pasukan komando Hayam Wuruk yang dipimpin oleh Batalyon Mansyur Sholikin, Batalyon Moenasir, Batalyon Bambang Yuwono, dan Batalyon Tjipto. Sampai saat ini kenangan peristiwa tersebut ditandai dengan Monumen Peluru di pertigaan Pasar Dlanggu.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Sudiono, Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto sekaligus ketua penyelenggara acara, dalam laporan sambutannya menerangkan para peserta yang ikut berpartisipasi dalam gerak jalan ini.
“Acara ini terselenggara dari dana APBD tahun 2019. Peserta terdiri dari regu putri dan regu putra pelajar, umum, TNI polri serta perorangan dengan jarak tempuh 12 km,” papar Sudiono.
Rute gerak jalan sendiri terilhami dari rute escape Pasukan Komando Hayam Wuruk pimpinan Mayor Pamoe Rahardjo, dalam pertempuran Mojosari Selatan untuk mengusir penjajah Belanda yang menduduki sebagian wilayah Mojokerto pada tahun 1949 silam. (yep/rev)
Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News