KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kunjungan wisatawan ke Kota Batu ternyata tidak berdampak positif bagi petani. Hal itu terungkap dari hasil penelitian Eutenika, sebuah perkumpulan peneliti Universitas Brawijaya bidang pertanian yang melakukan penelitian di Kota Batu.
“Meski jumlah kunjungan wisatawan dapat meningkatkan pendapatan daerah, tapi bagi masyarakat lokal Kota Batu tidak memiliki pengaruh terhadap kehidupan mereka secara ekonomi khususnya petani,” kata Rahmat Fauzi. salah satu peneliti Eutenika, Ahad (24/11).
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Dikatakan, Pemerintah Kota Batu dalam hal meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mempromosikan pariwisata seharusnya menggandeng petani. Pasalnya, keberadaan mereka juga sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata di Kota Batu.
“Promosi bidang pariwisata harus melibatkan sektor pertanian, sebab mayoritas lahan di Kota Batu adalah lahan pertanian,” papar Rahmat Fauzi.
Ditambahkan, jika wisata pertanian yang berbasis alam bisa dipromosikan oleh pemerintah Kota Batu, maka petani tidak akan risau dengan mata pencahariannya. Sebab, sinergi sektor pertenian dengan pariwisata diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
Berdasarkan data yang diperoleh Eutenika, wisata alam dengan menggandeng petani-petani kecil atau kelompok tani dan masyarakat lokal akan memiliki dampak positif jika dikemas dengan baik. Namun demikian, hal tersebut membutuhkan kordinasi antarlembaga dan dinas terkait.
Ditemui terpisah, Rudy Madiyanto, Peneliti Pertanian dan juga Petani Desa Sumber Brantas menambahkan, Pemkot Batu perlu menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) terkait pengaturan pemasaran hasil pertanian yang berada di Kota Batu.
“Harapannya, hasil pertanian bisa diserap hotel maupun restoran yang berada di Kota Batu. Di samping itu, sektor pertanian juga bisa dijasikan obyek wisata edukasi, semisal wisata petik hasil pertanian dan lain-lain,” ungkap Rudy Madiyanto. (asa/rev)
Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News