Menganggur Itu Haram

BangsaOnline - Al - Hijr : 19-21, Dukun-dukun pengguna jasa Jin komersial podo sambat karena pendapatannya turun drastis. Hal itu akibat berita langit telah diblokir super ketat, sehingga jin tidak lagi bisa mengakses berita langit secara leluasa. Akibatnya, para relasi banyak kabur, tak percaya omongan dukun yang hampir seratus persen bohong dan tak terbukti. Lalu, pada ayat studi ini Tuhan bicara soal fasilitas yang diberikan kepada manusia.

Begitu banyak dan berlimpah, bernilai dan berharga. Bumi dibentangkan begitu luas, tunduk dan mudah dikelola. Gunung-gunung menjulang indah, selain sebagai pasak terhadap bumi yang kita diami ini, juga mengandung kekayaan yang mahal nilainya. Batu-batu berharga dan logam emas menjadi perhiasan dan kebutuhan manusia lainnya. Kandungan air dan cuaca di sekitar membuat tanaman subur dan beberapa memiliki pohon-pohon lebat nan rindang.

Kekayaan alam tersebut diungkap sebagai jalan keluar para dukun yang merasa pendapatannya menurun karena relasinya berkurang. Sekaligus sebagai tantangan bagi kaum akademik dan teknolog agar lebih mampu menggali kekayaan alam yang telah disediakan.

Akal fikiran dan ilmu telah diberikan Tuhan, sehingga mengembangkan teknologi lebih canggih dan memperbanyak temuan-temuan baru yang lebih moderen sungguh dipuji-puji oleh Tuhan. Itu artinya, Tuhan sangat membenci pemalas yang menghabiskan waktu dengan menunggu dan melamun dapat pekerjaan memuaskan atau uang gede.

Meski melamun itu halal tapi Tuhan tak suka. Meski melamun itu gratis dan tersederhana dalam hal menikmati kemewahan hayali, tapi Tuhan tak suka. Sebaliknya, justeru Syetan yang suka.

Tuhan juga membenci mengemis dan terus-menerus mengharap pemberian orang lain. Katanya, Tuhan tidak suka, bahkan membenci, tapi kenapa Tuhan tetap memberi rejeki kepada pemalas atau pengemis?

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO