Oleh: Nico Ainul Yakin (Wakil Ketua DPW Nasdem Jawa Timur)
HUT ke-8 Partai NasDem yang digelar DPW Partai NasDem Jawa Timur di JX International Surabaya (23/11/2019) lalu berjalan meriah dan sukses. Ribuan kader NasDem dari pelosok Jawa Timur yang tumpah ruah di gedung berkapasitas 10 ribu orang mengikuti dengan hikmat setiap episode kegiatan hingga acara usai.
Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
Selain disuguhi tembang-tembang merdu dari penyanyi legendaris Didi Kempot, peserta juga dimanja dengan suguhan atraktif sarat makna, yakni kesenian daerah yang bertajuk “Pesan Budaya”, seperti tari gandrung Banyuwangi, tari gelang ro’om Madura, reog Ponorogo, dan kesenian hadrah yang mewakili Tapal Kuda.
Partai NasDem Jawa Timur juga memberikan penghargaan (memoir) kepada 12 pejuang restorasi yang telah mangkat dan turut serta berperan mewujudkan cita-cita Partai NasDem dalam bingkai gerakan perubahan untuk Indonesia.
Kegiatan HUT NasDem ini juga dimeriahkan dengan Peluncuran 157 unit Mobil Siaga bantuan dari anggota dewan Partai NasDem (DPRD Kabupaten/Kota, DPRD provinsi, dan DPRRI) dari Dapil Jawa Timur yang diproyeksikan tidak terbatas pada konstituen NasDem saja, tapi untuk masyarakat luas. Siapapun yang membutuhkan untuk keperluan mengantar pengajian dan ziarah, bahkan mengantar warga yang sakit bisa menggunakan mobil siaga ini.
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Usai menyampaikan orasi politiknya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melepas mobil-mobil siaga persembahan Wakil Rakyat NasDem berkonvoi mengelilingi kota pahlawan, Surabaya. Pelepasan mobil siaga itu bukan untuk show of force, tetapi didedikasikan untuk mendekatkan wakil rakyat dari NasDem kepada masyarakat luas.
NasDem tidak mau anggota dewannya seperti menara gading yang tidak mengakar kepada masyarakat. Iring-iringan mobil siaga Partai NasDem yang tampak “mengular” dari kejauhan menyusuri jalan-jalan protokol kota Surabaya - semakin melengkapi kemeriahan peringatan HUT Partai NasDem di Jawa Timur.
Momentum sarat makna yang terlewatkan di tengah hingar bingarnya peringatan HUT Partai NasDem; ketika setiap pasang mata tertuju kepada satu sosok tokoh berpengaruh Partai NasDem; dan di saat kuli tinta sibuk memburu dan mengutip pernyataan-pernyataan brilian tokoh nomor satu NasDem; kala paparazzi sibuk mengabadikan momen-momen penting kegiatan HUT NasDem – ada satu pemandangan menarik yang terlewatkan – yakni, momentum bertemunya dua sosok perempuan hebat Jawa Timur yang berpelukan begitu erat di tengah-tengah ribuan kader NasDem yang menyesak di gedung JX International Surabaya.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Mereka adalah Jeannette Sudjunadi (Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur) dan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur).
Di kejauhan, saya menyaksikan peristiwa langka tersebut sebagai sesuatu yang memiliki makna mendalam. Secara spontan hati saya tergerak untuk menarasikan kejadian itu dari sudut pandang positif untuk Partai NasDem ke depan dan masyarakat Jawa Timur.
Meski tak ada kata dan kalimat yang terdengar saat prosesi berpelukan, tapi dua perempuan hebat Jawa Timur itu telah memperlihatkan peristiwa teateral – sebuah tontonan sekaligus tuntunan yang jauh menembus batas-batas makna sebenarnya dari sekadar kata “berpelukan”.
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
Makna berpelukan Bunda Jeannette dengan Ibu Khofifah memang tidak seperti pelukannya Ketua Umum NasDem dengan Presiden PKS (30/10); Berbeda pula maknanya dengan pelukan Presiden Jokowi kepada Surya Paloh di puncak peringatan HUT Partai NasDem di Jakarta International Teathre, Jakarta (11/11).
Pelukan tokoh-tokoh nasional yang sempat menjadi perbincangan banyak kalangan dan viral beberapa hari di media sosial itu karena pesan yang disampaikan berdampak secara nasional, terutama jika dihubungkan dengan situasi negara sebelum dan sesudah Pilpres 2019. Endingnya untuk komitmen persaudaraan sesama anak bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan nasional untuk keutuhan NKRI dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Di balik Makna Pelukan Jeannette dengan Khofifah Saya tidak mendengar kalimat apapun yang dibisikkan Bunda Jeannette di telinga Gubernur Khofifah – Saya juga tidak tahu apa yang dikatakan Ibu Gubernur merespon bisikan Ketua DPW NasDem Jawa Timur. Saya hanya menyaksikan di kejauhan dua perempuan hebat Jawa Timur itu tengah berpelukan dan saling berangkulan begitu erat, ekspresif dan sangat impresif.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Secara subyektif saya melihat dari gestur tubuh keduanya - mereka tengah melakukan komunikasi politik dengan pesan-pesan politik yang sangat berarti. Jika dikaitkan dengan peristiwa pelukan Ketua Umum, Surya Paloh dengan Sohibul Iman dan Presiden Jokowi, Bunda Jeannette sepertinya tengah mentransmisikan nilai-nilai (value) dan budaya politik adiluhung yang diajarkan Ketua Umum tentang makna kebersamaan dan persaudaraan yang kemudian pesan itu diteruskan kepada kader-kader NasDem Jawa Timur.
Pesan kebersamaan dan persaudaraan itu tampak jelas dalam narasi yang disampaikan Bunda Jeannette dalam sambutannya. Beliau menyampaikan pesan kebersamaan dan persaudaraan untuk mewujudkan cita-cita berbangsa. Menurutnya, Partai NasDem adalah mitra strategis Ibu khofifah dalam membangun Jawa Timur sebagai sentra kemajuan negeri. Partai NasDem bukan sekadar partai pengusung pada Pilgub yang lalu, tetapi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Gubernur Jawa Timur.
Pesan Bunda Jeannette kemudian direspons oleh Ibu Khofifah. Beliau mengajak Partai NasDem untuk terus menerus membangun kebersamaan untuk penguatan kebhinnekaan.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Gubernur Jawa Timur menyampaikan pesan bahwa Jawa Timur adalah “jantungnya Indonesia”, oleh karena itu, maka Partai NasDem Jawa Timur harus memiliki semangat lebih kuat dalam mengawal merah putih dengan segala keragaman yang dimiliki.
Itulah beberapa catatan subyektif saya dalam memaknai peristiwa “berpelukan” dua perempuan hebat Jawa Timur pada Peringatan HUT ke-8 dan Peluncuran Mobil Siaga Partai NasDem. Wallahu a’lam bis-shawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News