Mendikbud Mau Evaluasi Doa di Sekolah, PAN: Ini Negara Komunis?

Mendikbud Mau Evaluasi Doa di Sekolah, PAN: Ini Negara Komunis? Mendikbud Anies Baswedan. Foto: iniberita.com

JAKARTA(BangsaOnline)

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan sedang mengevaluasi proses belajar mengajar di kelas. Salah satu yang akan direvisi adalah tata cara proses memulai dan mengakhiri pelajaran.

"Saat ini, kita sedang menyusun, tatib (tata tertib) soal aktivitas, bagaimana memulai dan menutup sekolah, termasuk soal doa yang menimbulkan masalah," kata Anies di kantornya beberapa waktu lalu.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Lucky Hakim mengkritik rencana Anies Baswedan. "Saat ini pemerintah sedang menyusun tatib sekolah termasuk soal doa yang menurut Pemerintah menimbulkan masalah," lewat Twitter @sayaluckyhakim.

Lucky mempertanyakan, mengapa Anies Baswedan bisa menilai bahwa tata cara doa di kelas bermasalah. Sembari menunjukkan bukti tautan media daring, Lucky pun meminta mantan rektor Universitas Paramadina tersebut untuk mengklarifikasi ucapannya.

"Berdoa sebelum belajar di sekolah, dan berdoa setelah selesai belajar, dinilai sebagai masalah oleh pemerintah??? Ini negara komunis???"

Baca Juga: Salah Soal Data Klaster PTM, Kiai NU Minta Menteri Nadiem Minta Maaf pada Warga Jatim

Selasa kemarin, Anies membantah mau menghapus doa. Ia mengatakan, kementeriannya sedang mengkaji beberapa hal rutin yang perlu dibiasakan pada peserta didik seperti membaca buku bersama, menyanyikan lagu-lagu cinta tanah air, berdoa, piket kelas, olah raga dan rutinitas lain yang baik. Hal ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan baik untuk anak didik sejak dini.

Dalam hal pembacaan doa, Mendikbud ingin agar kegiatan sekolah memulai hari pelajaran dengan membaca doa dan menutup hari belajar juga dengan doa. "Adapun isi doa sedang kami konsultasikan kepada Kementerian Agama. Kami sedang menunggu tindak lanjut dan rekomendasi dari Kementerian Agama," kata Anies di Yogyakarta, Selasa (9/12) kemarin.

Anies membantah melarang doa di sekolah. Dia menyatakan kabar tersebut tidak benar.

Menurutnya, justru Kemdikbud ingin mendorong suasana belajar mencerminkan tujuan pendidikan nasional. Yaitu anak-anak yang beriman, bertakwa dan cinta tanah air.

"Tidak benar mau melarang. Ini lagi fokus Kurikulum 2013, kok malah dikatakan menghapus doa di sekolah. Masa saya melarang doa. Ada-ada aja," ujar Anies.

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO