Bayi Naufal yang Dilahirkan Tanpa Anus, Bisa Dibuatkan Saluran Pembuangan Permanen Saat 6 Bulan

Bayi Naufal yang Dilahirkan Tanpa Anus, Bisa Dibuatkan Saluran Pembuangan Permanen Saat 6 Bulan Naufal saat digendong ibunya. (foto: Soffan/BO)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Nasib memprihatinkan dialami oleh bayi bernama Naufal Putra Aditya. Anak dari pasangan Risky Junianto dan Nanik Mariyati warga Lingkungan Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto itu terlahir dalam keadaan tanpa anus.

Saat ditemui, Nanik (Ibu ) menjelaskan, putra keduanya tersebut melakukan persalinannya di bidan desa yang ada di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran Kecamatan Sooko, Mojokerto, Rabu (06/11) Ialu.

Baca Juga: Polisi Ungkap Pembuangan Bayi di Sumenep, Ternyata Hasil Hubungan Gelap

Pihak keluarga awalnya tidak mengetahui bila sang bayi terlahir dalam kondisi tanpa anus. Bahkan bidan yang membantu persalinannya pun tidak mengetahui sama sekali kondisi bayi usai dilahirkan. "Saat itu bayi langsung saya bawa pulang," jelasnya.

Lebih lanjut, Nanik menceritakan, setelah di rumah setiap minum susu, bayi selalu muntah dan perutnya kembung. Akhirnya bayi itu dibawa lagi ke bidan yang menolong persalinan. Setelah diperiksa, ternyata Naufal tidak mempunyai anus.

Ketika mengetahui ada kelainan, Nanik dan suaminya Iangsung membawa anaknya ke RSUD RA Basuni Kecamatan Gedeg Mojokerto. Akibat persoalan yang terbilang serius, kini Naufal harus dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya.

Baca Juga: Gerak Cepat Sidokkes Polres Mojokerto Tangani Bayi Terjatuh di GOR Seni Mojopahit

Akhirnya Naufal bisa dioperasi dengan membuat saluran pembuangan air besar sementara. Pasca operasi pada Jumat (8/11) lalu, Naufal harus memakai kantong colostomi untuk buang kotoran. "Dari saran dokter, Naufal dapat dibuatkan saluran pembuangan permanen saat berusia 6 bulan," terangnya.

Diinformasikan, aktivitas keseharian untuk buang air besar Naufal harus lewat lubang buatan yang ada di perut bayi. Dalam satu harinya pihak orang tua Naufal harus menyediakan sedikitnya dua kantong colostomi yang harganya Rp 68 ribu per kantong. (sof/dur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO