PACITAN, BANGSAONLINE.om - Sejumlah wilayah di Kabupaten Pacitan termasuk di kawasan kota, masih kekurangan suplai air bersih sekalipun saat ini sudah memasuki musim penghujan. Banyak sumur warga yang masih mampet. Sehingga tak sedikit dari mereka yang kadang hanya bisa mandi sehari sekali.
"Malah ada juga yang harus ngungsi mandi ke tempat saudara atau tetangga, karena sumur di rumahnya mampet nggak keluar air," kata Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Pacitan, Wawan Kasiyanto, Senin (16/12).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Seiring terjadinya kekeringan tersebut, Wawan mengimbau masyarakat waspada terhadap serangan penyakit, utamanya diare. Meski baru ditemukan 8 orang di Puskesmas Sudimoro, akan tetapi hal tersebut perlu segera dilakukan langkah-langkah antisipasi.
"Memang belum banyak, akan tetapi serangan penyakit diare mulai muncul. Ini perlu kita waspadai dan lakukan langkah-langkah antisipasi," jelasnya.
Menurut Wawan, belum lancarnya air dari sumur warga terjadi karena intensitas hujan yang turun masih rendah. Sehingga, resapan air ke sumur belum tersaring secara optimal.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
"Masih banyak bercampur kotoran yang larut dalam air. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu penyebab mulai mewabahnya penyakit diare. Tak hanya itu, penyakit kulit seperti panu dan kadas juga perlu diwaspadai. Termasuk di kawasan kota, sebab banyak warga masyarakat yang hanya mandi sekali dalam sehari, lantaran tidak adanya air. Tentu kondisi kebersihan badan mereka banyak menurun. Kondisi inilah yang berpotensi menyebabkan penyakit kulit seperti panu dan kadas. Hanya saja sampai detik ini memang belum ada laporan terkait penyakit tersebut," tandasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News